SPARKLE [end]

23

Halo...

Taetae berjalan-jalan di rumah hanya dengan mengenakan celana pendek tidak memakai baju atasan. Tangannya yang masih di beri penyangga dan agak susah ketika dia harus memasukkan bagian lengannya. Kata papanya tidak apa-apa, dia laki-laki. Dia juga sering melihat papanya tidak pakai baju.

Ini sudah dua hari dia ada di rumah. Belum mandi sejak hari pertama masuk rumah sakit. Tubuhnya hanya di lap dengan handuk basah. Jungkook terlalu takut untuk memandikan anaknya, bahkan berulang kali menanyakan apakah tangan anaknya terasa sakit ketika di gunakan untuk bergerak. Dan anak itu menjawab jika tidak apa-apa.

Dua hari berada di rumah hanya dengan papanya membuatnya sedikit bosan. Taetae sudah lama tidak masuk sekolah. Dia kangen dengan teman-temannya, juga Paman Baik yang kemarin merawatnya di rumah sakit ternyata tidak ikut pulang dengannya ke rumah.

"Kalau tidak mau makan, besok tidak jadi bertemu sama mamamu."

Anak itu merengut kesal. Papanya selalu mengancam seperti itu kalau di sedang tidak mau makan. Dan berakhir dengan dia yang mengalah, makan dengan di suapi papanya sambil duduk berdua di depan akuarium. Melihat ikan-ikan miliknya yang berenang-renang di dalam, kadang sambil mengetuk-ngetuk kaca akuarium di depannya yang menyebabkan ikan miliknya takut dan Taetae akan tertawa karena ikan miliknya berenang kabur untuk sembunyi.

Dan sesuai dengan yang di janjikan papanya setelah dia keluar dari rumah sakit. Dia bisa bertemu dengan mamanya, Taetae bangun pagi sekali. Papanya masih tidur di sampingnya di batasi bantal. Takut tidak sengaja menindih tangan Taetae yang masih sakit katanya. Dia menggoyangkan tubuh papanya beberapa kali sampai membuatnya terbangun.

"Pa banguuuun―"

Jungkook mengerang tidak nyaman. Matanya terbuka dengan paksa. Suara Taetae terdengar nyaring menyakiti telinganya, anak itu sengaja berteriak di dekat telinganya lalu hanya memandangnya tanpa dosa ketika dia sudah bangun.

"Sudah janji kemarin!"

Ini masih pagi dan dia ditodong.

"Iya-iya," Jungkook setengah hati turun dari kasur. Kemudian anak kecil di atasnya ikut dia angkat dan dia  bawa ke kamar mandi.

Taetae selesai dengan cepat. Dia memakai jaket tebal tapi salah satu lengannya tidak di masukkan karena sakit. Kata papanya di luar udaranya dingin. Jadi sekarang dia menjadi buntal semakin terlihat gendut dengan pakaian tebal di tambah topi hangat.

Ada perasaan geli di perutnya ketika papanya menggendong dia keluar sampai lobi tempat tinggalnya. Taetae tidak banyak bertanya ketika papanya membawa dia ke tempat dimana dia menghabiskan banyak waktu sebelumnya. Papanya berjalan ke taman sepi di dekat rumahnya.