11

18K 2K 143
                                    

Jungkook mengernyit aneh, temannya baru datang dan masuk dengan senyum lebar menjijikkan.

"Kenapa senang sekali sih?" dia lalu melanjutkan menyuapi Taetae yang juga ada di sana.

Jimin bergabung, duduk di single sofa.

"Aku baru saja bertemu dengan Yoongi-hyung," senyuman Jimin makin lebar.

"Ya terus kenapa?" Jungkook menjawab ketus.

"Ya! Kau ini masak tidak mengerti, ini langkah untukku berbaikan dengannya!" Jimin jadi hampir emosi. Tapi ingat ada anak kecil disini tensinya jadi turun lagi.

"Aku mau pinjam anakmu sebentar untuk besok," Jimin menyeringai dan tangannya membuat gerakan menembak ke arah Taetae.

Ini pertama kalinya Paman Jimin terlihat mengerikan di mata Taetae.















Kebetulan karena hari ini Minggu, sekolah libur dan kantor papanya juga libur. Keduanya masih bermalas-malasan di kasur. Taetae melihat gambar bergerak di tablet yang dia pinjam dari papanya. Anak kecil hanya boleh bermain sebentar katanya.

"Kenapa ikan hidupnya di air?"

"Kalau di darat nanti ya mati," Jungkook menjawab asal matanya sedikit terbuka karena masih mengantuk. Taetae menggerutu karena jawaban yang dia dapat tidak sesuai dengan yang dia mau.

Dia kemudian melanjutkan melihat ikan-ikan hias yang berenang di dalam tablet milik papanya. Taetae ingin punya, mungkin nanti dia akan bicara ke papanya. Tapi Taetae tidak tahu cara merawatnya.

Sampai perhatiannya teralih karena mendengar suara bel.

"Lihat siapa yang datang," kadang Jungkook berpikir, punya anak itu ternyata enak. Taetae bisa dia suruh-suruh untuk melakukan pekerjaan mudah. Mungkin nanti dia bisa menambah satu lagi.

Taetae turun dari kasur, kakinya merosot terlebih dahulu. Berjinjit, ketika bagian tubuhnya yang lain masih di kasur. Hampir sampai, tandanya dia sudah bertambah tinggi.

Berlari-lari kecil dengan kaki telanjang. Taetae masih memakai piyama bergambar beruang, kata papanya dia cocok memakai itu.

Taetae berjinjit lagi ketika sampai pintu, tangannya meraih handle dan membuka pintu rumahnya.

Ada Paman Jimin berdiri di luar, sudah rapi baunya wangi dengan rambut tertata. Kok tumben pagi-pagi sekali datang ke rumahnya?

"Kenapa belum mandi?"

Taetae jadi ingat yang kemarin. Dia lalu berlari masuk ke kamar dimana papanya berada, lalu naik ke kasur tergesa.

"Pa— ada Paman Jimin," Jungkook merasakan tepukan kencang separuh memukul.

Ketika dia bangun Jimin sudah di ambang pintu.









"Aku pinjam dulu ya," Jungkook membuat gerakan mengusir dengan tangannya. Dia sangat percaya pada Jimin, Taetae pasti aman dengannya.

Taetae sendiri sudah rapi, memakai baju bagus dengan sepatu merah yang pernah dibelikan Jungkook. Siap pergi dengan Paman Jimin.

"Mau kemana?" Taetae tidak mengerti kenapa Paman Jimin mengajaknya pergi.

"Nanti lihat saja," dia lalu digendong.

Paman Jimin membawanya naik ke mobil, biasanya dia duduk di samping tapi kali ini di belakang. Sudah pasti bakal ada yang naik lagi setelah ini.

Taetae di putarkan lagu anak-anak melalui sound mobil, dia ikut menyanyi di perjalanan. Beberapa sudah dia hafal karena memang pernah dinyanyikan di sekolah. Meskipun liriknya tidak begitu jelas dan terkesan sekenanya.

SPARKLE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang