SPARKLE [end]

5

Capek ngurus anak
-jk-

"Nak, kemari—"

Papanya berhenti, begitu pula Taetae yang berjalan di gandeng disamping.

Taetae berbalik, laki-laki yang baru dia ketahui adalah kakeknya memanggil.

Taetae menoleh ke arah papanya. Tapi papanya menyuruh agar dia datang ke sumber suara yang memanggilnya.

Laki-laki tua berjongkok ketika Taetae sudah berdiri di depannya.

Taetae agak takut. Tapi ternyata tidak ada apa-apa.

Pria tua yang tadi memanggilnya, menggenggam tangan Taetae. Disitu diselipkan sesuatu.

"Untuk beli es krim," ada amplop kecil di tangannya.

"T-terimakasih," Taetae tergagap ketika berkata. Pria tua di depannya tersenyum, lalu menepuk-nepuk lembut kepalanya.

"Jangan jadi anak bandel seperti Papamu," Taetae hanya mengangguk.

Sementara Jungkook di belakang, matanya sudah mendelik kesal ke arah ayahnya.

"Dapat apa?" Papanya yang sedang menyetir disamping bertanya.

Taetae membuka amplop kecil yang tadi dia dapat. Ada beberapa lembar uang yang nominalnya besar.

"Biar nanti Papa bawakan, anak kecil tidak boleh membawa banyak uang."

Matanya memicing ke arah Jungkook.

"Tapi nanti jangan bohong," tangannya dengan berat hati memberikan amplop beserta isinya pada Jungkook.

"Iya-iya," Jungkook menyimpannya di dalam saku.

"Katanya mau beli cheese burger kalau sudah sembuh?"

Jungkook lupa dengan janjinya.

"Mau bohong ya?"

Anaknya memang pandai bicara.

Sebelum sampai rumah, Jungkook jadi terpaksa harus berbelok ke restoran cepat saji.

Jungkook yang antre memesan makanan, meninggalkan anaknya sendirian menunggu.

Ketika kembali dengan nampan berisi makanan ditangan, Taetae terlihat senang.

Jungkook hanya melihat, ketika anaknya mulai makan. Pipinya menggembung lucu, bergerak-gerak sedikit ketika mengunyah makanan.

Ketika belum sampai setengah habis, Taetae berhenti makan.

"Kenapa?" Taetae menggeleng.

"Sudah kenyang," makanan ditangannya diletakkan.

"Ugh— mau muntah," Jungkook panik.