Biasanya di jam-jam seperti ini aku masih tidur nyenyak di kasur yang nyaman sambil mimpi indah.
Itu biasanya, tapi kali ini tidak.
Kalian tidak lupa, kalau sekarang di rumahku ketambahan satu makhluk mini. Anakku, Taetae namanya. Awalnya aku tidak yakin, tapi dari data tes dia benar-benar anakku.
Jadi sebagai orang tua dadakan dan tidak ada persiapan aku cuma bisa melakukan apa yang aku anggap benar. Padahal aku juga tidak yakin.
Seperti biasanya, untuk aku yang masih lajang. Tidur sendirian di kasur empuk yang terasa nyaman. Tapi sekarang harus berbagi dengan anakku. Tidak mungkin kan aku membiarkan dia tidur di tempat tidak nyaman.
Dia tidak memakan banyak tempat, tubuhnya masih kecil dan kasurku luas. Inginnya aku buatkan kamar sendiri, tapi belum ada waktu. Ruangan lain yang seharusnya bisa menjadi kamar sudah kubuat menjadi ruang kerja.
Mungkin aku perlu pindah ke tempat yang lebih luas. Untuk Taetae, dan nanti jika aku menikah.
Taetae waktu tidur tidak pecicilan. Malah beberapa kali aku yang menindih dia. Biasanya di tengah malam tubuhku di tepuk keras dan dia merengek. Kakinya tidak sengaja aku tindih. Maafkan Papa ya Nak.
Dan Satu lagi, dimana aku mengalami yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebelumnya aku bilang jika harusnya aku masih tidur nyenyak dan mimpi indah.
Kali ini tidak.
Ketika mataku masih tertutup dan aku berbaring dengan nyaman. Aku merasa sesuatu yang hangat menyentuh kulit. Tunggu? Ini aku tidak sedang mimpi basah kan?
Aku mencoba tenang, dan ingat jika aku tidak sedang bermimpi erotis. Tapi rasa basah dan hangat malah makin terasa. Bahkan sekarang ada tepukan dan suara rengekan.
Aku memaksakan mataku untuk terbuka.
Menoleh kesamping ada anakku yang duduk, kenapa dia tidak tidur? Dan malah menangis.
"Pa, Taetae ngompol─" diiringi dengan suara tangisan.
Aku langsung bangkit. Benar kasurnya banjir, jadi tadi yang rasanya hangat itu pipisnya Taetae.
Dia kemudian langsung kuangkat dan kubawa ke kamar mandi. Badannya kuguyur air hangat, dan bajunya kuganti dengan cepat. Begitupun denganku. Ingin memarahi tidak tega, matanya sudah berkaca-kaca.
Takut melihat aku marah lagi mungkin.
Kami tidak bisa melanjutkan tidur di kasur tentunya. Seprainya sudah kusingkirkan, untuk di cuci besok.
Tidur dibawah juga tidak mungkin, jadilah aku menggeser sofa dan menyatukannya. Aku dan Taetae tidur di tengahnya.
"Taetae tidak sengaja," anak ini kenapa lucu sekali sih?
Tapi sayang aku belum ingat siapa ibunya.
done
ehe
ini bakal berisi cerita dari sudut pandang jk, gimana dia ngasuh anak. pake metode coba-coba
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE [end]
ContoJungkook menemukan anak kecil di depan pintu rumahnya dengan surat yang mengatakan jika anak itu adalah anaknya