Banyak yg nyariin taehyung, ehe
Dia lagi tidur, capek habis mantap-mantap.
Aku semenya :))
"Mau itu," tangan Taetae menunjuk pada tempura udang yang ada di dekat Eunha.
Jungkook memgambilkannya, kemudian meletakkan di atas piring Taetae. Taetae lebih banyak diam sejak pulang sekolah, satu-satunya perempuan dewasa disitu beberapa kali memandangnya dengan sinis.
"Pelan-pelan makannya," Jungkook membersihkan sisa bumbu yang menempel di pinggiran mulut anaknya.
Eunha jelas tidak menyukainya.
Tangan Taetae gemetar, papanya ada dibelakangnya menggenggam tangan Taetae yang memegang pensil.
Tugas dari sekolahnya, menebali titik-titik menjadi garis. Belajar menulis ternyata susah. Garis yang dia buat tidak bisa lurus, bahkan dengan bantuan papanya. Bengkok-bengkok di beberapa bagian, tangan Taetae masih terlalu kaku untuk menulis.
Dia melihat hasil kerjanya ketika selesai, cukup puas. Kemudian dimasukkan lagi ke dalam tas.
Matanya sudah berat, hari pertama sekolah melelahkan. Tapi dia senang karena di sekolah ada teman baru. Bocah gendut yang menjadi temannya sekarang, namanya Yeonjun. Taetae tidak sabar ingin bertemu lagi dengannya besok.
Berangkat untuk tidur, agak kesulitan ketika naik ke kasur sampai tangan papanya mengangkat tubuh Taetae.
Keduanya berbaring berdampingan, Jungkook miring menghadap anak kecil disampingnya.
"Pa, Papa. Apa Mama Taetae dulu juga pacaran sama Papa?"
Jungkook tidak tahu harus menjawab apa.
"Taetae!" Kepalanya menoleh ketika di panggil. Ada Yeonjun di depan kelas. Tangan dengan jari-jari gendut melambai-lambai ke arah Taetae yang baru turun dari mobil.
"Siapa?" Taetae digandeng papanya, keduanya berjalan beriringan masuk area sekolah.
"Teman Taetae namanya Yeonjun," Jungkook mengantarnya tidak sampai depan kelas sekarang. Beberapa hari masuk sekolah, anaknya sendiri bilang tidak apa-apa. Papanya harus berangkat bekerja.
"Kok diantar Papamu terus?" ada anak lain datang mendekat ke arah mereka berdua. Lebih tinggi daripada Yeonjun dan Taetae.
Taetae tidak begitu menyukainya. Namanya Mingyu, sedikit berisik. Agak nakal kelihatannya.
"Tidak punya Mama ya?"
Wajah Taetae merengut.
Kali ini jemputannya datang tepat waktu. Tapi bukan papanya yang datang, Paman Jimin tersenyum menunggunya ketika dia keluar dari kelas.
"Jagoan ayo pulang," dia digandeng Jimin. Melambai ke arah Yeonjun yang sudah bersama ibunya ketika berpisah.
"Tadi diajari apa?" Jimin bertanya pada anak yang duduk disampingnya. Dia sibuk menyetir jadi tidak sempat menoleh.
"Menulis, tapi masih susah. Bengkok-bengkok terus," Jimin tertawa mendengar cerita anak kecil yang ada disampingnya.
"Makan dulu ya, baru ke tempat papamu."
"Oke. Tapi mau cheese burger," jempolnya mengacung ke arah Jimin.
Jimin membelokkan mobilnya ke parkiran restoran. Taetae dia gendong, tas sekolahnya di tinggal di dalam mobil Jimin.
Taetae duduk di seberangnya, mulutnya sibuk mengunyah roti berisi daging dengan beberapa campuran dan lembaran keju di dalamnya.
"Enak ya?" Taetae mengangguk. Jimin jadi teringat sesuatu.
"Taetae sebelum tinggal di rumah papa tinggal dimana?" Kunyahannya berhenti. Taetae menelan makanannya lalu minum es susu yang ada di samping tangannya.
Dia menggeleng.
"Tidak tahu?" Jimin kembali bertanya dan dijawab dengan anggukan.
Anak sekecil ini mana mengerti jika ditanya soal alamat.
"Tapi Taetae tinggal sama Ibu yang punya banyak anak tidak punya mama sama papa," anak kecil di depannya tersenyum ketika selesai bicara. Namun Jimin malah sakit ketika melihatnya.
"Bersama banyak anak?"
"Emm," tidak bisa menjawab karena mulutnya penuh lagi dengan makanan tapi mengangguk mengiyakan.
"Taetae yang paling kecil─"
Jimin mendengarkan baik-baik.
"Hanya ada Ibu saja?" Anak kecil di depan menggelengkan kepala.
"Tidak. Biasanya ada Paman Pucat datang berkunjung. Dia yang memberikan Taetae boneka, katanya itu dari Mama Taetae," mungkinkah anak ini punya keluarga lain sekarang?
"Lalu yang mengantar Taetae ke rumahnya Papa siapa?"
"Paman Pucat. Katanya Taetae masih punya Papa, jadi Taetae dibawa kesana."
Sekarang jadi jelas. Ada informasi lain yang mungkin bisa membantu untuk mencari siapa ibu anak ini. Mungkin dia bisa melaporkanya ke Jungkook.
"Sayang ayo bangun. Kamu harus sekolah," Jungkook menggoyangkan pelan tubuh anak kecil yang masih meringkuk lucu.
Taetae mengucek matanya. Padahal biasanya dia akan bangun lebih dulu daripada Jungkook.
Taetae ingin pergi ke sekolah, tapi juga tidak ingin.
Mau bertemu Yeonjun lagi, tapi tidak mau bertemu Mingyu. Anak itu menjadi sering mengganggunya.
"Jangan ganggu Taetae!" Yeonjun berdiri di depannya berteriak. Ada Mingyu di depan kelas menghalangi jalan Taetae.
Yeonjun menggandeng tangan Taetae ke tempatnya untuk duduk.
"Taetae tidak punya Mama─"
tbc
Dan sebagai tambahan kalian tidak perlu risau dengan menghilangnya book berisi konten pelecehan taeby. Nanti kalo aku publish ini kalian baca ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE [end]
Short StoryJungkook menemukan anak kecil di depan pintu rumahnya dengan surat yang mengatakan jika anak itu adalah anaknya