4

21K 2.4K 234
                                    

Jungkook tidak pergi ke kantor selama dua hari. Pekerjaannya ia kerjakan di rumah semua. Tidak tega meninggalkan anaknya sendirian, atau membawanya ke kantor. Mau menitipkan ke ibunya juga tidak enak. Apalagi sampai ayahnya tau.

Seperti sekarang keduanya ada diatas kasur. Jungkook dengan laptop di pangkuan dan Taetae tiduran disampingnya. Kasur Jungkook luas, Taetae berguling beberapa kali disamping papanya karena bosan. Boneka merah muda tergeletak disampingnya.

Jungkook menoleh kesamping ketika dia merasakan pahanya ada yang menekan. Jari-jari pendek Taetae menusuk-nusuk paha orang dewasa yang ada disampingnya.

"Kenapa?"

Laptop dipangkuan dimatikan, lalu ditutup.

"Mau cheese burger," matanya memelas ketika berkata.

Jungkook meletakkan laptopnya.

"Nanti kalau sudah sembuh benar aku belikan yang banyak."

Mulut Taetae mengerucut.

"Tapi nanti jangan bohong."

Jungkook bergabung, memeluk anak kecil disampingnya.

"Tidak akan. Cerewet sekali," pipi anak kecil di pelukannya dia cium beberapa kali.

Bau susu.



































"Kamu mau cheese burger atau tidak?"

Taetae diam dengan kedua tangan menutupi mulut. Tangan papanya menodong dengan sendok berisi obat di depan wajahnya.

Terpaksa menurunkan kedua tangannya yang tadi menutupi mulutnya. Tangan-tangan kecilnya menggapai-gapai gelas yang tidak sampai dia jangkau. Jungkook mendorong gelas berisi air agar anaknya bisa mengambilnya.

"Tidak mau lagi," kepalanya menggeleng kuat.

Jungkook menghela nafas. Begini ternyata rasanya punya anak kecil, dia kesulitan membujuk Taetae agar mau minum obat.







Jungkook mendengus bosan. Dia duduk di sofa dengan televisi menyala di depannya. Menoleh ke samping ada anak kecil dengan piyama bergambar beruang sedang tertawa-tawa dengan mulut kotor sisa remahan kue.

Merasa di perhatikan, Taetae menoleh kesamping. Tangannya terulur memberikan kue coklat bertabur chocochips pada laki-laki dewasa yang ada disampingnya.

Jungkook mengambilnya, kemudian memakannya sekaligus. Ternyata rasanya enak juga.

Giliran tangannya menginvasi toples kue yang ada di pelukan anak kecil disampingnya.

Taetae merengut, alisnya menekuk melihat ke arah papanya.

"Jangan ambil-ambil terus," toples kue di jauhkan dari Jangkauan Jungkook.

Jungkook menghela nafas, padahal dia yang membeli dengan uangnya.











Terhitung tiga hari setelah hari pertama sakit, keadaannya sudah semakin membaik. Meskipun papanya melarang untuk lari-larian. Dia diajak lagi ke tempat papanya bekerja.

Beberapa kali melirik ke arah Jungkook. Tapi langsung menoleh ketika ketahuan. Taetae juga sibuk sekarang. Papanya bekerja, dia juga bekerja.

Hari sebelumnya dia dibelikan satu kotak crayon dan buku gambar. Jadi sekarang tangannya sibuk menggoreskan benda warna-warni di atas kertas kosong yang baru dia buka.

Jungkook melirik ke arah sofa di ruangannya. Anak kecil yang dari tadi sibuk menggambar tidak bergerak lagi. Jungkook hafal, di jam seperti ini anaknya akan tertidur.

SPARKLE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang