Jangan maraa-maraa terus ya kakak-kakak, nanti kalian cepet tua
-taetae-
"Kenapa tidak langsung menemuinya? Aku yakin kau sangat ingin melakukannya," Yoongi duduk di samping laki-laki yang sibuk dengan ponselnya.
"Tidak semudah itu Hyung, aku baru boleh kembali setelah lima tahun. Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Apalagi aku harus berpura-pura seperti orang bodoh," tangannya mengelus layar ponsel yang dia pegang. Ada gambar anak kecil yang menjadi wallpaper.
"Aku bahkan belum sempat memberinya nama—"
"Aku memanggilnya Taetae," Yoongi lebih dulu memotongnya. Laki-laki yang ada di sampingnya menoleh.
"Taetae. Karena dia mirip denganmu, Taehyung."
Yoongi tersenyum ketika mengatakannya.
"Dan sebagai harapan, agar ayahnya ingat dirimu."
Taehyung mulai melamun. Yang terakhir, Taehyung tidak pernah mengharapkannya.
Karena dia sendiri yang menyuruh Jungkook untuk melupakan dirinya.
Sampai lamunannya terinterupsi, ponselnya bergetar. Ada nomor ayahnya muncul. Tapi belum sempat dia mengangkatnya, sudah terlebih dahulu dimatikan.
Tidak lama ada pesan masuk. Taehyung meletakkan ponselnya setelah dia selesai membaca pesan dari ayahnya.
Tidak ada yang lebih membosankan selain beramah-tamah dengan senyum palsu.
Taehyung lesu, ini hari kedua dia di tanah kelahirannya. Dan harus menjadi wakil ayahnya menghadiri acara semi pesta yang biasanya akan berlangsung lama. Beberapa orang dia kenal karena pernah bertemu, termasuk kolega ayahnya.
Banyak yang menanyakan kemana Taehyung, karena lama tidak berjumpa. Dia diungsikan ke luar negeri, tentu saja karena paksaan ayahnya. Ada hal yang tidak perlu orang lain tahu, sengaja di sembunyikan.
Ayah Taehyung menyebutnya sebagai aib.
Taehyung berangkat satu mobil bersama Yoongi. Ketika baru sampai sudah ada orang yang datang mendekat ke arah mereka.
Taehyung masih ingat, itu Jimin. Teman Jungkook. Hubungannya dengan Yoongi berarti masih awet. Meskipun sering bertengkar, Taehyung memaklumi itu.
Dan jika dia ada disini, berarti Jungkook juga.
Memang benar tebakannya. Tidak lama setelah dia sampai, sosok yang dia kenal juga datang. Dari kejauhan Taehyung melihatnya, Jungkook datang dengan perempuan di sampingnya. Taehyung tidak kaget, memang begitulah Jungkook.
Tapi ada lagi yang mengambil perhatian Taehyung. Anak kecil yang ada dalam gendongan Jungkook. Dia juga memakai tuxedo hitam, matanya mengerling kesana-kemari melihat apapun yang dia bisa jangkau.
Taehyung mengenalnya meskipun dia baru pertama kali melihatnya.
Terimakasih untuk Yoongi yang selalu mengirimkan foto anaknya sepanjang waktu, sehingga Taehyung tahu perkembangannya.
Berkat bujukan papanya akhirnya dia jadi di bolehkan kakeknya ikut pulang. Taetae tidak bisa menolak.
Papanya memang baik dan perhatian padanya, tapi itu tidak setiap saat dia lakukan. Taetae kebingungan, setiap pacar papanya datang dia jadi diacuhkan. Taetae tidak menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE [end]
Cerita PendekJungkook menemukan anak kecil di depan pintu rumahnya dengan surat yang mengatakan jika anak itu adalah anaknya