Chapter-2

67 26 1
                                    

Aku adalah seorang mata-mata yang selalu mengawasimu dari jauh...
Aman tanpa siapapun tau..
Namun jika waktu nya telah tiba,
aku akan menampakkan diriku...
Hingga semua orang tau:)

-Reynand daneendra jackuin

Happy Reading!!

Who is he?

Pertanyaan itu terus berputar diotak nayla, bagaimana tidak, sejak pertemuannya dengan seorang pria yang membawa payung dan menolongnya itu hatinya kini terus memanas dan jantungnya berdegub amat kencang.

"Sebenarnya siapa? Tanya nayla pada diri sendiri tanpa sadar ada sepasang mata yang sedang memerhatikan dari ambang pintu kamar nya itu.

Sayang ada apa? "Lirih wanita paruh baya yang notabene nya adalah ibu nayla, ibunya mengusap lembut puncuk kepala nayla dan memegangi tangannya.

"Em, enggak kok mah.... enggak ada apa-apa, nayla cuma lagi bingung sama pr aku nih... susah banget prasaan,"gerutu nayla yang memasang puppy facenya, berusaha menyembunyikan akhirnya sang mama percaya dan mengecup singkat pipi anak kesayangannya itu.

"Yaudah deh kalo gak kenapa-kenapa, mama tinggal dulu yah sayang, bye.."wanita paruh baya itu langsung meninggalkan kamar nayla berbarengan dengan nayla yang menghembuskan nafasnya pelan, bersyukur lantaran mama nya tidak curiga dengannya.

"Untung aja gw pinter akting hehehe....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Tiiiin..... tin....

"Pak gabisa lebih cepet lagi tah? Saya udah telat banget nihhh pak"
"Gabisa non, didepan macet parah"

nayla yang sedang Didalam mobil mulai jengah dengan kemacetan ibu kota pagi ini, bagaimana tidak.. pagi ini akan ada ulangan matematika oleh bu Deni salah satu guru killer disekolahnya itu, sedangkan dirinya lupa belajar semalam lantaran ketiduran, bahkan ponselnya yang berada dinakaspun lupa dia charger semalaman.

"Duh mampus gw... baru hari kedua udah telat" keluh nayla sambil mengepalkan tangannya

Sudah hampir 15 menit lamanya mobil nayla belum juga berjalan, nayla yang sudah tak tahan lagi dengan kondisi saat ini akhirnya memaksa turun dan lebih memilih berjalan kaki walaupun jarak dari sini kesekolah nya masih agak jauh, pikirnya ini jauh lebih baik anggap saja hal itu sebagai olahraga pagi yaps... dari pada dia harus menunggu sesuatu yang tidak pasti .

"Oke gapapa gw jalan kaki,
Dengan membawa tas maroon cantik dipunggungnya, nayla berjalan gontai menyusuri trotoar disepanjang jalan menuju sekolah nya itu.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Eh pak... jangan ditutup duluuu, saya belum masuk"pekik nayla melihat gerbang sekolahnya itu yang hampir tertutup rapat oleh pak maman-satpam disekolahnya.

"Maaf dek, ini sudah jam 07.25."Sahut pak maman yang masih memegangi gerbang itu

"Yaelah pak, saya baru telat 5 menit, plis pak ijinin saya masuk, hari ini saya ada ulangan pak, plis.."pinta nayla yang memasang wajah puppy facenya

"Maaf dek, ini sudah menjadi keputusan sekolah"jawab datar satpam itu sembari menarik gerbang yang saat ini telah tertutup sempurna.

"Asshh" Nayla hanya mendengus pelan dan menggertakan giginya

Namun beberapa saat kemudian, datanglah seorang pria dari balik gerbang itu dengan membawa buku paket ditangannya dan menghampiri pak maman.

"Eh.. dia bukannya cowok yang kemaren yah
"Lirih nayla dalam hati

CINTA SEGI EMPAT (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang