Chapter-15

22 14 0
                                    

Happy Reading!!

"Pah, mah, El makin lama makin benci sama kakak"

Malam ini keluarga jackuin sedang berkumpul di Room family sekedar untuk menikmati makanan ringan dibarengi dengan secangkir teh manis walaupun tanpa anak sulung nya.

"Kenapa baby"Lirih wanita paruh baya itu yang notabenenya adalah ibu kandung el.

Lain dengan iriana yang sibuk memainkan rambut putranya itu, jackuin--papanya masih sibuk dengan kegiatannya yaitu mencelupkan sepotong biskuit ke dalam teh manis.

"Masa tadi kakak jahatin cewek yang aku suka"adu nya seperti anak kecil yang tak dibolehin main.

"Pi, liat kelakuan anak kamu tuh pasti turunan dari ibunya"

Mulut iriana mencelos begitu saja, Jackuin yang merasa tidak ingin ikut campur dirinya hanya menyuapkan biskuit ke el dan sedikit memberinya wejangan.

"Gak boleh gitu el, itu juga kakak kamu, kamu ngertiin dia dong" lirih papanya lembut.

"Bela aja terus.. bela terus"sindir iriana yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari suaminya.

"Oke, el gak bakal cengeng, el cuma nyampein uneg-uneg el Aja kok"sahutnya yang langsung mengikuti kegiatan makan roti celup teh ayahnya itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Bro, lo ada masalah apasih? Lo inget sama dinda? Atau lo suka lagi sama cewe?

"Vokal khas agam menggema diudara, disana ada Revino dan Davi yang sedang menyemil makanan dikamar Reynand sampai membuat kamar itu seperti kapal pecah akibat ulah mereka yang sangat ubrek, sedangkan Reynand yang masih fokus dengan pikirannya sambil membenamkan wajahnya diatas lipatan tangannya dimeja belajar yang tersedia didalam kamar nya itu .

"Yaudah deh serah lu nand, kalo masih gak mau cerita"cerocos davi yang dibalas tatapan melotot agam.

"Nayla, lo gapapa kan"batin reynand dalam hati.

"Reynand, selai kacang dimana ci"Rengek Revino seperti anak kecil yang minta dibelikan es krim oleh ayahnya.

"Geli sih anjir"lirih Davi sambil menoyor kepala Revino.

"Sakit bego"kesal Revino karena Davi menoyor kepalanya yang tidak bersalah itu.

"Btw, Nand kok lo dari tadi gak ngeladenin kita sih"Celoteh Agam sambil menatap muka para sahabatnya satu persatu.

"Udahlah bro, Reynand kayaknya lagi banyak pikiran"

"Iya, bener itu"

Malam itu geng bigbang sengaja nginep Diapartemen Reynand lantaran melihat komuk nya yang dari pulang sekolah ditekuk, mereka bertiga merasa sedikit iba alhasil Agam mengusulkan ide nginep itung-itung hiburan buat Reynand.

"Gimana kalo kita nobar horor aja?"celetek Davi yang memegangi bahu Revino.

"Skuy lah gaskeun bro"seru Revino bersemangat.

"Kalian yakin?"tanya Agam yang menunjukkan ekspresi takut.

"Alah, bilang aja lu takut gak, yakan wkkwkw"cerocos Revino sambil terkekeh mencubit bahu Davi.

"Sakit bego, hahaha.. iya kayaknya mah elu aja yang takut"sahut Davi tak mau kalah.

"Emm.. gw sih bukannya takut, tapi kita tanya dulu sama si kapten ini"

Agam yang menepuk pundak Reynand, sambil tersenyum, kali ini Reynand merespon dengan menegakan posisi duduknya.

"Wihhh, nand lo mau ikutan gak?"pekik Revino yang apai semangat nya berkobar 45.

CINTA SEGI EMPAT (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang