Happy Reading!!!
Nayla terkekeh sendiri kala mengingat kejadian sore tadi, pasalnya Reynand si kapten es batu merasa bersalah dengannya, alhasil sebagai balasannya Reynand mau mengantarkan dirinya pulang, mayan hemat ongkos pikirnya.
"Dasar kapten es batu" lirih nayla yang masih rebahan dikasur empuknya.
"Sayang" pekik mamanya dari keluar sambil mengetuk pintu kamar nya.
"I-iya mah tungggu"
Nayla langsung mencepol rambutnya asal dan membukakan pintu kamarnya, disana ada mamanya yang sedang berdiri dengan membawa nampan yang berisikan bubur ayam dan air hangat.
"Loh mah, ini buat siapa? Tanya nayla yang masih sedikit bingung.
"Buat kamu lah, katanya kepala kamu pusing tadi disekolah.
"Tau dari siapa mah?"Nayla mengernyitkan dahinya
"Itu cowok kamu yang ada dibawah"celetuk mamanya sambil menunjuk kearah ruang tamu yang ada dibawah.
"Siapa ma?
"Lihat aja sendiri.
Nayla buru-buru menuruni anak tangga satu persatu, akhirnya dia telah diruang tamu,mendadak dia kaget lantaran disana ada el yang sedang duduk mengobrol dengan
Rangga-papa nayla."Kak El,
El dan papanya langsung menoleh ke sumber suara, menampilkan nayla yang hanya memakai piyama kesukaannya.
"Kak el ngapain disini?"sambungnya yang masih memandangi pria yang duduk disofanya itu.
"Husst, nay yang sopan nak, tawarin bikin minuman kek, ini malah marah-marah"celetuk papanya sambil mengangkat kakinya keatas paha.
"Hehe.. iya pah"sahut nayla yang cengiran khasnya sambil mengangkat tangan membentuk huruf V.
"Nay, ini buburnya nak" pekik ibunya yang sedang menuruni anak tangga.
"Liat tuh mamamu, sangking takutnya kamu sakit, dia sampe bikin bubur ayam spesial, untung juga ada si Devano ini yang ngasih tau kalo kamu lagi sakit katanya"lirih papanya yang masih menatap nayla.
Nayla hanya mengangkat sebelah alisnya berusaha mencerna kata-kata papa yang seperti kereta alias panjang × lebar, namun sesaat dia tersenyum mengingat mamanya yang begitu perhatian dengannya.
"Sayang, kamu lama banget dibawah, ini makan buburnya apa mau mama suapin kayak kamu pas kecil dulu?"tanya mama nya lembut sambil menarik nayla duduk disofa yang tersedia di ruang tamunya itu.
"Apaansih ma, nay makan sendiri aja, kayak anak kecil ihh"gerutu nayla memalingkan wajahnya lantaran malu dengan ucapan mamanya, papa dan el hanya tertawa renyah saat melihat wajah nayla yang mirip seperti kepiting rebus.
"Dia emang suka kayak gini dev, bandel dibilangin"sahut mamanya lagi.
"Mahh"pekik nayla yang masih mengunyah bubur yang ada dimulutnya itu.
Tawapun kembali pecah diantara ketiganya, el hari ini merasa sangat senang lantaran ternyata papa nayla adalah rekan kerja Ayahnya, semoga cepet dapet lampu hijau ya el.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Yaudah devano pamit pulang dulu ya tante, om"lirih el sambil menyalami orang tua nayla.
"Iya nak, salam ya buat papa kamu, hati-hati dijalan"sahut papa nayla yang tersenyum ramah kepada el.
"Sering-sering aja maen kesini nak devano, tante selalu buka pintu buat kamu heheh"sahut mama nayla yang Terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGI EMPAT (Hiatus)
Teen FictionDo you love me? ___________________________________________ Ketika waktu menjadi skenario, Kamu hanyalah sebuah bayangan semu, terlihat nyata namun tidak dapat aku gapai:') -Reynand Daneendra JQ Terima kasih telah membantuku melupakan 1 luka, dan...