Happy Reading!!!!Jam telah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, Nayla sepertinya ketiduran disofa empuk milik Reynand yang berada diroom family, Reynand yang yang akan pergi kedapur untuk mengambil minum tak sengaja melihat nayla yang masih belum pulang malah terlelap dalam tidurnya.
"Dia belum pulang?" Batin Reynand sambil mengerjap-ngerjap matanya memastikan kebenaran apa yang sedang dilihatnya.
Reynand menghentikan langkahnya, dan mulai memerhatikan nayla dari jauh yang sepertinya sedang kedinginan setelah dirinya puas menatap nayla, Reynand kembali melanjutkan tujuan awalnya yaitu mengambil minum didapur.
Didapur otak Reynand mulai berfikir tentang nayla, hatinya selalu saja ingin memperhatikan gadis itu padahal otaknya melarang, lantaran ya... sebagai bentuk jaga image seorang kapten basket saja sih. Ckk.
"Shit, apa yang harus gw lakuin? Dia kedinginan? Masa bodo ah, ngapain juga gw harus peduli bukan siapa-siapa gw juga yakan"lirihnya sangat pelan Reynand meyakinkan diri sendiri sambil mengusap wajahnya gusar.
"Tapi kasian juga nand, dia kedinginan terus kalo sakit gimana?"
Bisikan tentang harus memperhatikan nayla semakin jelas terdengar ditelinganya, Reynand bahkan tidak mengerti apa yang sedang merasuki perasaannya hingga memikirkan hal ini.
"Kan cuma ngasih selimut doang boy, gak lebih"
"Udah kasih aja, anggep aja sebagai perikemanusiaan"
"Lo mau dia sakit?
"Ahh shittt"pekik nya setengah berbisik
Bisikan-bisikan tak jelas itu semakin memenuhi telinganya, Reynand menutup telinganya Rapat-rapat dan mulai berfikir jernih.
"Jadi gw harus gimana?
"Yaudah lah mau gamau, gw harus nurutin apa kata hati gw" sambung nya sambil meneguk segelas air putih hangat.Akhirnya Reynand memutuskan untuk membantu Nayla, dirinya berjalan kearah kamar tamu dan mengambil salah satu selimut berwarna pink muda diantara tumpukan selimut yang tersedia disana.
"Duh, kalo bukan karena hati gw yang nyuruh, gw gak mau gak peduli bgt kek gini"gerutu Reynand dalam hati sambil menyelimuti Nayla yang menutup seluruh badannya.
Udara semakin dingin ditambah dengan hujan lebat yang mengguyur ibukota dinihari, akhirnya Reynand memilih untuk mematikan AC yang berada di Room family nya itu, toh percuma jika dirinya memberi nayla selimut tetapi udaranya semakin bertambah dingin, kemungkinan nayla juga masih tetap merasa kedinginan dan hal itu akan menjadikan kebaikan Reynand Sia-sia saja pikirnya sedari tadi.
"Udah ah gw mau lanjut tidur lagi, ngantuk"
Reynand mulai melangkahkan kaki meninggalkan Nayla disofa dengan posisi yang masih sama seperti awal, dirinya mengaku bahwa tak kuat jika terlalu lama menatap wajah sendu Nayla saat tidur karena sangat terlihat begitu manis yang mungkin dapat membuat Reynand terkena diabetes.ckk konyol.
"Manis bgt yatuhan" Reynand tersenyum sumringah sekali lagi menatap wajah nayla yang sangat imut namun tak mengurangi kadar manisnya itu.
sesaat sebelum Reynand benar-benar berlalu dari ambang pintu kamarnya, dirinya melambaikan tangan kearah nayla seakan sedang berpamitan.
"Apaan sih gw anjir"celetuk dirinya sambil menutup pintu kamarnya.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Reynand melirik jam dindingnya yang masih menunjukkan pukul 02.30 dini hari, namun dirinya benar-benar tak dapat memejamkan mata bahkan sudah berulang kali dirinya membenarkan posisi tidurnya tetapi sama sekali tidak ada yang nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGI EMPAT (Hiatus)
Teen FictionDo you love me? ___________________________________________ Ketika waktu menjadi skenario, Kamu hanyalah sebuah bayangan semu, terlihat nyata namun tidak dapat aku gapai:') -Reynand Daneendra JQ Terima kasih telah membantuku melupakan 1 luka, dan...