Si Gadis Tomboi

11.3K 849 25
                                    

Bella memilah berbagai macam lauk di gerobak sayur Pak Husein. Dia belum memutuskan akan memasak apa hari ini. Ayam atau ikan, atau lebih baik jika dia membuat perkedel saja. Bella bingung.

Seminggu berlalu sejak kedatangan Rama. Hari ini seharusnya Rama akan datang lagi meskipun tidak mengabarinya. Pria itu suka datang dan pergi sesukanya. Untuk berjaga, Bella akan mempersiapkan diri hari ini.

Setelah memutuskan membeli daging dan kentang, Bella kembali ke rumah. Dia langsung pergi ke dapur untuk memasak. Penyakit darah tinggi Pak Parto sedang kambuh, jadi sejak dua hari yang lalu dia pulang ke rumah anaknya bersama Bik Nah setelah sempat masuk puskesmas. Meninggalkan Bella sendirian di rumah.

Bella memeriksa resep yang ditinggalkan Bik Nah. Dia sebenarnya bisa memasak, namun sejak tinggal di rumah ini, Bik Nah tidak sekalipun membiarkan Bella masuk dapur. Sehingga kemampuannya jadi tumpul. Bella kehilangan kepercayaan diri untuk bisa memasak seenak dulu.

Setelah memastikan isi resep sama dengan yang dipikirkannya, Bella segera mulai memilah belanjaan dan menyiapkan bahan. Sambil memilah isi pikirannya juga.

Sebenarnya Bella masih canggung harus bertemu dengan Rama sekarang. Masih lekat di ingatannya saat minggu lalu Rama merengkuh dirinya. Terlalu dekat. Setelah kejadian itu mereka berdua tidak bicara satu sama lain sampai Rama kembali ke Surabaya.

Manusia memiliki keserakahan, begitupun Bella. Setelah satu hal, dia mulai menginginkan hal lainnya. Bella sempat berharap Rama telah berubah sikap padanya. Apalagi Rendra juga mengatakan padanya bahwa Rama meninggalkan kesan sebagai seorang pria pencemburu.

Bukankah jika Rama cemburu, maka berarti dia mengakui bahwa Bella adalah istrinya?

Itulah keserakahan Bella. Harapan menjadi seorang istri yang sesungguhnya menjadi begitu besar. Tidak lagi sejalan dengan perasaannya di awal pernikahan.

Segera Bella menepis semua pikirannya itu. Orang ketiga tidak pantas memiliki harapan seperti itu.

******
Pukul 7 malam akhirnya Rama datang. Setelah beberapa hari terpisah, mereka kembali kaku. Tidak ada obrolan. Namun Rama bersedia bergabung di meja makan, menikmati hidangan yang telah disiapkan Bella. Rama yang pemilih dengan makanan juga makan dengan lahap. Menandakan bahwa masakan Bella cocok di lidahnya.

Usai makan, Rama langsung mandi. Bella sudah menyiapkan semuanya. Air hangat, perlengkapan mandi dan juga pakaian ganti untuk Rama. Bella sudah banyak belajar dari minggu lalu. Sehingga dia tidak perlu banyak bertanya mengenai apa yang dibutuhkan Rama.

Namun, malam yang selalu sepi di rumah itu menjadi lebih sunyi lagi. Meskipun ada 2 orang di dalamnya.

Malam semakin larut. Bella sudah selesai menata tempat tidur. Kemudian mengintip apa yang dilakukan oleh Rama karena penasaran. Ternyata suaminya itu sedang asyik menonton TV. Awalnya Bella ingin pergi tidur lebih dulu. Tetapi begitu melihat acara yang sedang ditonton Rama, dia tidak bisa menahan diri untuk ikut bergabung.

Bella segera duduk di samping Rama. Tepatnya 1 meter dari Rama. Bella masih canggung, dan dia sadar jika baik dirinya maupun Rama sedang saling menghindar. Bella memilih mengacuhkannya saat matanya menangkap dinamis permainan bola voli di layar TV.

Bella suka sekali menonton pertandingan bola voli. Hanya saja sejak menikah dan banyaknya masalah yang terjadi, dia tidak lagi melakukannya. Pertandingan yang ditayangkan saat ini juga hanya siaran ulang. Namun pertandingan tim favorit Bella.

Rama dan Bella sama-sama fokus dengan jalannya pertandingan. Hanya ada suara komentator yang terdengar meramaikan malam itu. Sampai di mana smash dari tim favorit Bella terkena block dan gagal memberikan poin.

Selir (Tamat) | Segera TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang