SMA Kasih Harapan digegerkan dengan cowok ganteng yang tengah membantu Bu Mar di kantin membuat stand Bu Mar yang biasanya tidak terlalu ramai kini sangat ramai.
Adisty yang tahu betul siapa cowok yang dimaksud teman-temannya di kelas yang baru saja kembali dari kantin membuat dia sedikit kesal.
"Ya ampun tadi cogannya ganteng deh sebelas dua belas sama si Gio." ucap Caca yang kebetulan melewati meja Adisty dan Gio sendiri adalah cowok populer sekaligus cogan di SMA nya.
"Lo suka sama dia ya Ca? Cieeee cieee" Dita menggoda Caca.
"Ih apaan sih Dit, nggak kok. Lagian aku masih tetep suka sama Gio, inget!" Elak Caca yang membuat Adisty diam-diam mengembuskan napas lega.
Eh gue kenapa?
Adisty menggeleng cepat, lalu dia kembali mengerjakan tugas PKN yang diberikan pak Mat karena nanti beliau tidak masuk ke kelas, otomatis nanti jamkos dan hal itu akan dimanfaatkan Adisty untuk ke kantin melihat Rangga.
"WOI ADISTY!"
Adisty mendengus sebal tatkala Rahayu datang sambil berteriak tepat di telinganya membuat dia reflek akan menampar mulut Rahayu jikalau Rahayu tidak menghindar dari tangan Adisty.
"Gosah teriak-teriak ngapa? Lo pikir gue budek apa ya! Nyebelin ahmat lo." dumel Adisty sambil menggosok telinganya yang berdengung.
"Ngapain lo manggil nama gue Dis?" Ahmat yang kebetulan lewat pun bertanya.
Rahayu tertawa ngakak, sedangkan Adisty tertawa kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, "hehe nggak papa Mat, udeh sono-sono."
"Heleh kirain ada apaan." Ahmat pun berjalan menuju mejanya.
"Eh eh Dis, tadi di kantin wuihhh rame banget njir. Semua siswi sini pada penasaran sama Rangga yang dibawa Bayu, apalagi kantin Bu Mar sampe desek-desekan. Padahal gue yang biasanya lancar jaya mau ngambil teh pucuk tadi harus nyungsrup dulu baru bisa dapet teh pucuknya. Ah gilaa pesona tuh cowok aneh lo luar biasa banget." Cerita Rahayu panjang lebar yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Adisty bahkan bel bunyi masuk tanda istirahat berhenti pun Rahayu tidak sadar saking semangatnya dia bercerita.
Bukk
"Anjir! Sakit geb, lo pikir tangan lo selembut sutra apa ya kalo nabok kagak ngefek sakitnya." Adisty mengelus lengannya yang terkena tabokan Rahayu.
"Ya lagian lo nya kagak dengerin gue ngomong, berasa jadi reporter gue." Rahayu memutar bola matanya kesal.
"Lo kagak liat nih gue lagi ngerjain tugas PKN?"
"Emang ada tugas? Wih berarti Pak Mat jamkos dong!" Rahayu begitu gembira mengetahui PKN akan jamkos, "Kalo gitu nanti gue pinjem yee."
"Nih dah selesai!" Adisty menyerahkan buku PKN nya kepada Rahayu, "Gue mau ke kantin, laper." Adisty pun berdiri dan beranjak dari tempat duduknya.
"Hilihh lo laper apa mau liat doi lo yang abis dikerubunin cewek?" Goda Rahayu yang tidak ditanggapi Adisty dengan acungan jari tengah.
- oOo -
Adisty berjalan menuju kantin dengan langkah sedikit cepat, beruntung koridor sudah sepi karena istirahat sudah selesai.
Sesampainya di kantin dia melihat seorang cowok dengan kemeja putih polos tengah duduk sambil memijit lengan kekarnya. Saat mata cowok itu mendapati Adisty, dia tersenyum cerah.
"Rakyat jelata!" Serunya riang.
Adisty duduk di samping Rangga, "Etdah masih aja manggil 'rakyat jelata' lo, nyebelin banget."
![](https://img.wattpad.com/cover/197086903-288-k127855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
QUERENCIA
Teen FictionMasih ingat dengan cerita Keong Emas dan Pangeran Kodok yang dicium cinta sejatinya akan menjadi manusia kembali? Tapi ini bukanlah kisah keduanya. Ini adalah kisah Adisty yang tak sengaja mencium patung kayu kecil dan kini berubah menjadi manusia...