Tujuh ✍

4.9K 412 39
                                    

Adisty terus memarahi Rangga yang kini tengah terbaring lemah dengan kompresan di dahinya.
Bayu yang melihat Rangga disentak oleh Adisty yang sudah seperti emak-emak itu ikut meringis sembari mengatakan secara tidak langsung 'Sabar bro... Ini ujian'.

"Udah dibilang jangan makan es krim banyak-banyak, mentang-mentang lo doyan. Sekarang rasain kan lo sakit?!! Kalo gini yang repot siapa? Gue kan?"

Kepala Rangga yang sudah berdenyut pusing makin terasa ingin pecah mendengar omelan Adisty yang tidak ada habisnya.

"Diamlah rakyat jelata," erang Rangga, "Kau bahkan sudah mengatakan itu lima kali selama mengompresku, kakean omong, padon ae ."

Adisty yang disentak oleh Rangga dan dia tidak mengerti dengan kata terakhir yang diucapkan oleh Rangga, jadilah dia menatap tajam Bayu untuk melampiaskan kekesalannya yang belum tuntas.

Bayu memegang tengkuknya yang terasa merinding, dia berharap semoga Rahayu segera kembali dari acara membeli mie ayam permintaan Rangga.

"BAYU KOK LO NGGAK BELAIN GUE SIH???" Pekik Adisty kuat-kuat.

Nah kan mampus gue, diem aja masih salah. Bayu berancang-ancang ingin melarikan diri dari kamar Rangga, tapi apalah dayanya bila kerah seragamnya sudah dicengkeram oleh Adisty.

"Santuy Dis santuy, lo nggak inget ada pesen mutiara yang berkata 'Tuhan bersama orang santuy' nah kan-"

"BACOT BANGET SIH LO, URUS NOH SI ANEH." potong Adisty sambil melepas cengkraman di kerah seragam Bayu.

"YA RAKYAT JELATA BERHENTILAH BERTERIAK BODOH!! KAU BISA MERUSAK TELINGAKU." Rangga ikut terbawa emosi.

"LO JUGA IKUT TERIAK TOLOL!" balas Adisty sengit.

Bayu tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan kegilaan kedua orang didepannya ini, yang bisa dia lakukan hanyalah menengadahkan tangannya sambil berdoa. Dan akhirnya doa yang dia panjatkan dikabulkan dengan kedatangan Rahayu.

"Aduh Dis, lo lagi cek mikrofon mau nyanyi apa gimana? Teriak-teriak nggak jelas. Emang lo mau tetangga lo semua tiba-tiba dateng terus nemuin si Rangga?" Kini Rahayu yang mengomel.

Rahayu mendekati Adisty lalu merangkulnya, "Dis nggak usah ngamuk-ngamuk, lo pahami si Rangga yang emang baru ngerasain gimana rasanya makan es krim."

Emosi Adisty mereda, dia lagi-lagi lupa kalau Rangga bukan berasal dari zaman modern yang sekarang.

Mata Rahayu mengarah kepada Bayu, "Beb lo bantuin si Rangga tuh, kita makan di ruang tengah aja sambil nonton film horor."

Bayu mengangguk, dia lalu mendekati ranjang dimana Rangga sudah mengulurkan kedua tangannya menerima bantuan Bayu.

Rahayu langsung membawa Adisty keluar kamar dan memintanya membantu mempersiapkan mangkuk serta cemilan lain untuk menonton horor. Sekalian juga metode penyembuhan untuk Rangga, khayal Rahayu.

- oOo -

"Adisty, ibu liat-liat kok rumah kamu jadi nggak sesepi biasanya ya? Kalo kamu sekolah di rumah kaya ada orang yang lagi nonton Tv, itu siapa?" Adisty membelalakkan matanya saat Bu Retno tetangga rumahnya yang juga biang gosip ini bertanya ketika dia membeli mie kuah di warung.

"A-ah masa sih Bu? Nggak ada siapa-siapa loh di rumah. Ibu parnoan kali abis nonton film Insidious pasti." Elak Adisty dengan nada bergurau andalannya.

"Udah tau parnoan Bu, masih aja nonton pilem horor. Kasian bojomu pas enak-enak tidur kamu gangguin nyuruh anter ke kamar mandi." canda Bu Agus si pemilik warung.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang