by sirhayani
part of zhkansas
...
"Hari terakhir. Aku hanya harap semoga semua akan baik-baik saja. Besok aku akan berada pada level kehidupan yang tak akan terlupakan dari hidup seperti yang orang-orang bilang. SMA. Meski aku sadar, aku yang sudah tak terarah ini pun tak mungkin bisa menikmati seindah apa masa SMA itu."
***
Pemain 1: Gama Mahardika
Pemain 2: Airlangga Pandu Widjaya
Pemain 3: Malvino Adcena
Pemain 4: Elon
Pemain 5: Ozi Putra Yadayana
Target: Vera Harmonita, kelas X IPA 6
Malam tiba. Target baru telah ditentukan setelah Tigris mendapatkan satu nama yang membuatnya tertarik. Vera Harmonita adalah target pada permainan yang akan disebarkan. Namun, ada yang lebih menarik bagi Tigris dibanding fakta bahwa Vera adalah tetangga Sean dan menyukai Sean sejak dua tahun yang lalu, yaitu; tatapan kesal Sean disertai ketidaksetujuannya karena namanya tak disebut sebagai salah satu pemain.
"Kenapa lo tiba-tiba berubah pikiran?" Tigris menatap Sean dengan tatapan dinginnya. "Bukannya menurut lo permainan ini cuma buang-buang waktu berharga lo itu?"
Sean tak membalas. Cowok itu berjalan menjauh.
"Game Over 1 fix. Pemain yang nggak siap bisa minta tolong ganti anggota lain." Tigris menatap Sean yang berhenti melangkah. "Dengan catatan, inisial nama pemain dan target tetap membentuk GAMEOVER."
Malvin sedang berbaring malas-malasan di hammock yang menggantung di kayu penyangga atap. Ekstrem. Cowok-cowok yang sudah sering melihat itu bahkan masih ngeri. Takut jika saja tali hammock itu putus dan Malvin sudah pasti akan jatuh pada ketinggian lebih dari 15 meter. Cowok yang satu itu benar-benar paling aneh di sana.
Suara Tigris terdengar jelas di ruangan itu karena suaranya menggema. Malvin yang berdiri di atas ketinggian puluhan kaki dari lantai masih bisa menangkap apa yang sedang mereka bicarakan di bawah sana.
"Seperti yang gue bilang tadi. Ada Game Over Bayangan. Gue pengin...," Tigris memandang keseluruhan anggota, "Vernon mana?" tanyanya.
"Nggak datang," balas Nata yang berdiri menyandarkan punggung di pintu masuk.
Wajah Tigris datar. Namun, semua yang melihat paham dia sedang kesal. "Target Bayangan. Ruby. Dan pemain-pemainnya—"
"Bentar. Lo yakin?" Erlang baru beberapa saat yang lalu datang. Dia terlambat. Dia mendekat dan berkata pelan kepada Tigris. "Soalnya, gue ada calon target yang berhubungan dengan Malvin."
Tigris mendongak. Ditatapnya hammock yang mengayun di atas sana. "Woi, Vin. Nggak mau turun lo?"
Sebuah jempol keluar dari hammock. Sehingga Tigris hanya bisa melihat jempol Malvin itu sekecil semut.
"Coba ceritain dikit," kata Tigris kepada Erlang.
"Lo ingat nama Riri? Dua tahun yang lalu. Pertama kalinya Malvin masuk ke markas kita," balas Erlang, lalu tersenyum. "Gue rasa lo nggak bakalan lupa, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over: Bull's Eye
Teen Fiction[2] TERBIT 📖 - Game Over adalah nama lain dari taruhan. Game Over sedang berlangsung, tetapi tidak ada yang tahu tentang Game Over bayangan. Riri dihadapkan oleh sesuatu yang tidak biasa, yang tidak disadarinya. Tentang permainan aneh bernama Gam...