PART 11: SITUASI TAK BIASA

26.3K 3.9K 294
                                    

by sirhayani

part of  zhkansas

...

Riri langsung keluar dari kelas setelah guru ikut keluar. Apa pun yang terjadi, dia harus segera berada di atas kendaran lain sebelum Arandra memaksanya pulang bersama. Sepupunya itu sudah mengirimkan pesan ajakan pulang bersama saat istirahat kedua berlangsung.

Di sepanjang perjalanan Riri merutuki dirinya sendiri mengingat kejadian di Ruang Terbuka. Harusnya dia langsung pergi saat melihat cowok bernama Malvin itu. Bukannya Malvin sudah pernah menyebut namanya saat pertemuan pertama? Riri masih ingat. Sangat jelas. Sebuah pertanyaan terlintas di benak Riri saat ini, kenapa Malvin beberapa kali muncul belakangan ini? Sebuah kebetulan, kan?

Belakangan hari-harinya tak tenang. Melihat cowok pemalak di sekolah, cowok yang bertemu dengannya di mal dan menawarkannya untuk masuk olimpiade semudah itu, bertemu dengan cowok aneh bernama Malvin, lalu pacar baru Arandra.

BRUM.... BRUM.... CIT....

Sebuah motor menghadang jalan Riri terang-terangan. Riri sontak berhenti. Cowok itu membuka helm sambil turun dari motor. Erfan. Riri ingat namanya.

Riri menyerong untuk mencari jalan lain sekaligus melenyapkan kegugupan yang tiba-tiba melandanya, tetapi kaki Erfan menghadangnya. Riri menatap Erfan dengan bingung. Dia hanya bisa pasrah. Kenapa belakangan di hidupnya banyak pengganggu? Riri pikir Erfan tidak sedang berinteraksi dengannya, tetapi tatapan Erfan selalu tertuju padanya.

"Ada apa?" bisik Riri kikuk.

"Kalau cowok udah ngehadang kayak gini berarti lo harus pulang bareng dia."

Riri benar-benar heran. Tatapan sengak cowok itu membuat Riri lagi-lagi berpikir bahwa Erfan memberi kesan yang lain. Ke mana sosok Erfan pagi tadi?

"Ha... rus?"

TIN.... TIN....

Riri tersentak. Erfan melihat sumber kekacauan. Sebuah mobil bergerak sedikit maju untuk sejajar dengan posisi Riri.

"Ck, ganggu banget." Erfan mengomel kesal.

Riri menunduk gelisah. Dia gagal kabur.

"Naik, Ri," kata Andra sambil bertopang dagu. Senyum kecil Andra tertuju kepada Erfan yang sama sekali tak digubris oleh Erfan. Erfan sibuk menatap Orlando sengit.

Riri melirik Orlando di dalam mobil. Cowok itu melemparkan senyum kepadanya. Riri sangat tahu. Senyum itu bukan senyum tulus.

Ini adalah sesuatu yang tak biasa dan tak seharusnya terjadi. Masa SMP-nya berjalan normal. Berarti sekolah ini yang salah, kan?

Sekarang, dia berhadapan dengan cowok tukang bully dan cowok yang punya aura negatif. Sementara dia harus menghindari dua-duanya.

"Ri, katanya lo hari ini pengin ke toko buku. Jadi, kan?" tanya seseorang.

***

 

NOTE:

TEBAK. Siapa yang datang?



Game Over: Bull's EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang