6. Penyakit Putri

1.9K 120 12
                                    

Rintangan hidup yang sesungguhnya baru saja tiba. Bisakah aku melewatinya? Bisakah Tuhan?!
__________________________________________________

Empat motor sport berhenti di tempat parkir sekolah eliet itu. Lesty membuka helmnya. Diikuti yang lain. Mereka mengedarkan pandangannya keseluruh lapangan parkir.

“Di jalan gak ketemu. Diparkiran, motornya gak ada. Sebenernya kemana sih tuh anak” ucap Randa.

“Gue WhatsApp bentar” ucap Lesty mengambil ponsel disakunya lalu mengetikkan sesuatu diponselnya.

From : Lesty
Put, lo dimana?

“Biasanya tuh anak jam segini udah berangkat deh” ucap Rara heran.

Tak lama ponsel milik Lesty berbunyi.

Tingg..

From : Putri
Sorry, gue gak masuk hari ini. Gue lagi gak enak badan.

Barisan pesan singkat itu membuat Lesty kaget. Biasanya, jika Putri tak enak badan. Ia tetap akan memaksakan untuk berangkat ke sekolah. Namun kali ini tidak. Perasaannya jadi tak tenang. Pasti kali ini sakit Putri lebih parah dari kemarin-kemarin.

“Kenapa, Les?” tanya Randa heran melihat Lesty hanya diam.

“Putri gak masuk. Dia sakit” ucap Lesty membuat semuanya kaget.

“Gue khawatir deh. Gak biasanya dia sampe gak masuk kayak gini. Biasanya juga kalo kita suruh istirahat, dia nolak” ucap Lesty.

Okey. Nanti pulang sekolah. Kita kerumahnya aja” ucap Ridwan.

“Eitsss bentar-bentar kita kan baru seminggu disini nah dan kita belum tau rumah Putri, terus gimana mau kerumahnya. Lagian dia gak pernah ngasih tau rumahnya ke kita. Padahal yang cuma gue tau bokapnya itu kaya banget” ucap Rara. Yang lain mengangguk setuju.

“Yaelah Ra, kan ini 2019 udah mau 2020 lagi dimana zamannya udah pada canggih, ya bisa lah entar kita tanya ke Putri nya lewat WhatsApp aja, gampang kan” ucap Randa.

“Iya juga ya heheh”

“Woi! Betah amat lo pada nangkring dimotor. Ada lem nya yee?” ejek Irwan yang baru saja datang bersama teman-temannya.

“Eh, lo ngomong jangan sembarangan!” seru Rara lalu turun dari motornya. Diikuti yang lain.

“Eh! Tunggu-tunggu. Satu. Dua. Tiga. Empat. Yang satu kemana nih? Keluar dari geng lo? Atau ilang? Atau sekarat? Haha..” seru Irwan mengejek. Rara yang tak terima langsung melayangkan pukulannya kearah Irwan.

Bughh...

“Heh cewek lo berani banget ya sama gue, lo belum tau siapa gue hahh!” ucap Irwan sedikit meringis karna pukulan Rara.

“Asal lo tau ya kalau lo gak ngomong kayak gitu tadi sama sahabat gue mungkin gue gak akan pukul lo kayak gini! Dan tadi lo bilang sahabat gue sekarat?! Gak disekolahin apa tuh mulut hahh!” teriak Rara marah sambil menunjuk-nunjuk wajah Irwan. Yang lain langsung menghentikan aksi Rara yang ingin kembali melayangkan pukulannya.

“Udah Rara! Ayo masuk!” seru Lesty lalu menarik tangan Rara menuju gedung sekolah bersama yang lain.

Sedangkan Ridho dan Rizki menatap tajam Irwan. Dan tiba-tiba semua terkejut saat Ridho menarik kerah baju Irwan lalu menyeret laki-laki itu ketaman sekolah yang memang selalu sepi. Rizki, Nabila, dan Rani mengikuti mereka.

ARTI CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang