Cinta itu.. Harus siap direpotkan dan merepotkan.. Jadi, jangan ragu untuk membuatku repot atas dirimu..
__________________________________________________Ridho mendorong kursi roda yang dinaiki Putri menuju taman rumah sakit. Sesekali mereka bercanda tawa di koridor rumah sakit yang mereka lewati.
Sesampainya ditaman, Ridho beralih posisi kedapan Putri. Lelaki itu mensejajarkan posisinya dengan Putri, menggenggam tangan Putri lembut.
"Kenapa natap aku kayak gitu?" tanya Putri sambil menggulum senyum malu.
"Kenapa? Emang gak boleh?"
Putri hanya terkekeh menanggapi ucapan Ridhi. Lalu pandangannya beralih menatap sekeliling taman rumah sakit yang sedikit ramai.
Namun raut wajah Putri seketika berubah saat merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Dia menoleh kebelakang, dan sekilas melihat orang berbaju hitam berlari menjauh.
"Kenapa?"
Putri tersentak saat suara berat Ridho mengagetkannya.
"Aku ngerasa ada orang yang merhati'in kita," ucap Putri menatap Ridho takut.
"Mungkin perasaan kamu aja, sayang. Disini kan ramai, pasti banyak yang liat kita."
Putri menghela nafas pasrah, lalu kembali mengedarkan pandangannya ke taman itu. Mungkinkah hanya perasaannya saja diperhatikan oleh seseorang? Ditaman ini bahkah tak ada yang memperhatikannya dengan Ridho. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mungkin memang benar itu hanya perasaannya saja.
"Aku kapan boleh pulang, Dho?" tanya Putri yang sudah melupakan perasaan anehnya tadi.
"Besok kalau keadaan kamu udah membaik, kamu boleh pulang kok."
Putri mengangguk paham, lalu tersenyum kearah Ridho. Membuat Ridho menaikkan alisnya heran.
"Kenapa?"
Bukannya langsung menjawab pertanyaan Ridho, Putri malah memeluk tubuh Ridho erat. Ridho yang bahagia dengan perlakuan Putri itu membalas pelukan Putri.
"Aku sayang kamu."
Ridho tersenyum lebar mendengar penuturan Putri. Ini sangat jarang terjadi, karena biasanya dialah yang akan memulai duluan untuk mengucapkan kalimat manis itu. Namun entah ada angin apa, Putri sekarang mengucapkannya terlebih dahulu. Membuat Ridho bahagia dan sangat yakin Putri juga mencintainya. Karena sampai sekarang pun gadis itu tak pernah mengumbar kalimat cinta pada Ridho.
"Aku lebih sayang kamu." jawab Ridho lembut.
"Jangan tinggalin aku."
Ridho menggeleng pelan dalam pelukannya, dan mengusap bahu Putri lembut.
"Gak akan. Kamu juga.. Jangan pernah tinggalin aku,"
Ridhi tak mendapat jawaban dari ucapannya itu. Yang dia tahu adalah Putri yang lebih mengeratkan pelukannya dan tak mengeluarkan sepatah kata lagi.
****
"Kamu masih marah sama aku?"
Rizki menatap Lesty dalam sambil menggenggam erat tangan gadis itu.
"Kenapa harus marah?" jawab Lesty tanpa memandang kearah Rizki.
Rizki masih betah memandang Lesty. Dia tau kekasihnya itu kecewa. Namun Lesty tak ingin berbicara.
"Aku tau kamu marah," ucap Rizki pelan. Dia menarik dagu Lesty agar kekasihnya itu menatapnya.
"Kalaupun aku marah, apa peduli kamu, Ki? Kamu selalu ngelakuin apa yang kamu mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI CINTA [END]
RomanceCerita ini adalah cerita kehidupan yang klise. Sangat biasa dan mungkin tak menarik. Berawal dari 5 orang sahabat yang memulai pendidikan barunya di Grand High School, Jakarta. Setelah sebelumnya mereka tinggal di Bandung. 5 sahabat yang sudah seper...