28. Pilihanku Untuk Bersamamu

1.4K 113 28
                                    

Bahagia adalah pilihan. Kau ingin bahagia atau menderita? Itu semua ada ditanganmu sendiri
__________________________________________________

"Dho, gue.."

Semua yang ada disitu menatap Putri penuh harap. Tapi apa daya, dia tak ingin perasaannya malah akan membuat Ridho menderita suatu saat nanti. Dia tak ingin Ridho kerepotan mengurus dirinya yang sakit-sakitan. Dia pun tak mau suatu saat nanti jika dia sudah dipanggil Tuhan, Ridho sedih dan tersakiti karenanya.

Putri menghembuskan nafas berat. Memandang sekeliling lapangan indoor itu. Banyak mata yang menatapnya. Putri berpikir, apa jadinya jika dia menolak Ridho? Pastilah laki-laki itu akan menanggung malu yang sangat besar. Dan mungkin, pria itu akan membencinya.

Putri tersenyum miris. Menurutnya itu lebih baik. Dia pikir, Ridho lebih baik membencinya dan melupakannya. Dengan begitu, Ridho tak akan merasakan sakit jika suatu saat Putri pergi... Kan?

"Maaf Dho, Gue--"

Saat Putri akan mengungkapkan jawabannya, tiba-tiba perempuan itu merasakan elusan lembut dibahu nya. Dia menoleh. Ada Lesty yang tersenyum kearahnya. Lesty terlihat menggeleng samar, lalu memajukan kepalanya tepat berada di telinga Putri.

"Jangan bohongin hati lo, dan jangan bohongin semua mata yang melihat lo."

Bisikan lembut Lesty itu seolah membuat tubuh Putri terjun kedasar laut. Dia merasa semuanya senyap seketika.

Jika tak ada manusia disini terkecuali dirinya, mungkin dia akan menangis keras sekarang. Menangis pada takdir. Bertanya, apa jalan terbaik yang harus dia ambil sekarang.

Putri meremas tangannya erat, lalu kembali menatap Ridho yang berlutut. Gadis itu menggeleng, membuat semua mata terbelalak, termasuk Ridho. Tubuh pria itu seketika menegang. Darahnya seakan berhenti mengalir.

"P-Put.." Ridho bergumam tak percaya menatap Putri.

Putri yang sadar akan suasana sekitarnya, menggeleng kembali. Lalu memijit pelipisnya sebentar. Dia menatap Ridho yang masih mematung, lalu dengan cepat mengambil bunga yang ada ditangan Ridho.

"Yes, i do"

Semua yang mendengar ucapan Putri itu menganga sempurnya, jadi akhirnya.. Putri menerima Ridho? Setelah perempuan itu membuat Ridho menunggu dengan posisi berlutut, akhirnya Putri memberi jawaban yang sukses membuat Ridho terbang.

"Woaaaaaa!"

Setelah mereka terdiam cukup lama, akhirnya lapangan itu kembali riuh dengan teriakan para penghuninya.

Ridho. Pemuda itu berdiri lalu menarik Putri kedalam pelukannya. Memeluk gadis itu erat, seakan tak ingin melepaskannya kemanapun.

Sementara dipojok lapangan itu, seorang pemuda tersenyum miris menatap dan mendengar apa yang terjadi di lapangan itu.

"Udah gue duga," gumamnya lirih.

****

Putri dan Rizki berjalan memasuki rumah besarnya dengan saling merangkul dan bersanda gurau. Terkadang sang kakak mengejek adiknya yang baru saja berpacaran itu.

"Ehm.." deheman suara berat itu membuat Rizki dan Putri menghentikan langkahnya.

Mereka menoleh keasal suara, dan betapa senangnya saat mendapati ayah mereka berdiri dan tersenyum didekat sofa ruang tamu itu.

"Papa.."

Putri melepaskan rangkulan Rizki dan berlari kearah Ramzi. Memeluk ayahnya itu erat.

Ramzi terkekeh melihat Putrinya yang sudah pasti sangat rindu dengannya. 3 hari dia tak pulang karena mengurus cabang perusahaan baru yang ada di Surabaya.

ARTI CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang