17. Bahagia Selalu Bersamanya

1.6K 133 91
                                    

Perlahan, kebahagian mulai tercipta bersamamu. Seiring dengan kenyamanan yang tercipta.
__________________________________________________

Bel Istirahat berbunyi 5 menit lalu, Semua murid berbondong-bondong berjalan kearah kantin sekolah. Lesty, Rara, Ridwan, dan Randa menghampiri Putri dimejanya.

"Ke kantin yok" ajak Ridwan pada Putri yang sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

"Kalian aja. Gue bawa bekal" ucap Putri sambil mengangkat kotak bekal berwarna pink bergambar Hello Kitty. Mereka semua mengangguk lalu berjalan keluar kelas. Tinggalah Ridho dan Putri dikelas itu. Ridho memang sengaja tidak ke kantin seperti biasanya. Dia hanya ingin lebih dekat dengan gadis didepannya.

Putri yang mendengar suara dibelakangnya langsung menoleh. Ridho tersenyum sembari meletakkan tasnya diatas meja.

"Lo.. Gak kekantin?" tanya Putri. Ridho menggeleng.

"Gak. Lagi males aja" Putri mengangguk Ohh. Ia beralih dengan kotak bekalnya.

"Mau?" tanya Putri mengangkat kotak bekalnya kearah Ridho. Didalam situ terdapat salad.

"Gak usah. Lo aja yang makan"

"Lo gak laper?" tanya Putri. Ridho menggeleng cepat.

Hening..

Krukk..

Putri berusaha menahan tawanya yang ingin meledak saat mendengar suara perut Ridho yang berontak itu. Ridho meringis menahan malu.

"Sini deh. Makan bareng sama gue. Gak papa kok" ajak Putri. Ridho menghela nafas lalu menggeser salah satu kursi ke meja Putri. Mereka kini saling berhadapan.

"Siapa nih yang buat?" tanya Ridho sambil memasukkan sepotong buah kedalam mulutnya.

"Mama" jawab Putri singkat.

Suasana hening diantara mereka. Ridho mengambil sepotong buah dan mengarahkannya kemulut Putri. Putri yang heran hanya menatap Riduo penuh tanya.

"Aaa" Ridho mengisyaratkan Putri untuk membuka mulutnya. Dengan ragu gadis itu membuka mulut dan Ridho menyuapkan sepotong buah tadi. Sungguh, Putri ingin terbang sekarang. Kenapa Ridho mendadak menjadi romantis seperti ini?.

Ridho tersenyum melihat Putri lahap dengan makanannya. Namun matanya terbelalak saat Putri menundukkan kepalanya lemas.

"Hei. Put, Kenapa?" tanya Ridho khawatir.

Dia meraih kepala Putri dan mendongakkannya. Betapa terkejutnya saat Ridho mendapati darah kental keluar dari hidung Putri. Lelaki itu bangkit dari duduknya lalu mengusap darah Putri tanpa ada rasa jijik atau semacamnya.

"Lo kenapa Put?" Ridho panik bukan main. Putri hanya menggeleng sebagai jawaban. Gadis itu mengeluarkan tissue dari tasnya. Tak mau membuat Ridho repot.

Namun dengan cepat Ridho merebut tissue itu dan membersihkan darah dihidung Putri dengan telaten. Putri hanya dapat menatap Ridho. Melihat betapa hati-hatinya Ridho melakukan itu.

"Makasih, Dho" ucap Putri setelah Ridho selesai membersihkan darah Putri. Ridho mengangguk lalu berjalan keluar kelas untuk membuang tissue yang kotor tadi.

"Lo sakit?" tanya Ridho setelah ia kembali kehadapan Putri. Gadis bermata indah itu dapat melihat raut khawatir Ridho yang sangat jelas.

"Enggak, ini mungkin cuma kecapean aja" ucap Putri bohong.

ARTI CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang