16 | Bad Decision

360 44 3
                                    

Saat ini Dahyun tengah berbaring dikasur queen size miliknya.Sudah terhitung sejak 15 menit yang lalu gadis itu hanya rebahan dengan posisi membolak-balikan badannya berusaha mencari posisi se-nyaman mungkin.

Ia menghela nafas gusar.Lelah saat ini ia rasakan padahal ia hanya rebahan saja tetapi otak dan fisiknya terasa begitu melelahkan.

"Gue emang cinta sama Hanbin,tapi kalo bahagianya dia bukan buat gue lebih baik gue mundur"

Ucapan Hayi tempo hari masih membayangi terus.Gadis itu masih enggan untuk membuka handphonenya yang sengaja ia matikan sejak kepulangannya dari liburan 2 hari lalu.Berusaha memikirkan keputusan terbaik antara hubungannya tanpa mengorbankan hati untuk tersakiti.

Tok...Tok...

Bunyi ketukan pintu membuat Dahyun menoleh.Ia hafal dengan ketukanpintu itu.

"Non Dahyun makan dulu yuk"suara asisten rumah tangganya terdenga parau.

"Tolong bawain ke kamar Dahyun ya Bi,Dahyun lagi mager banget"

"Baik non"

Setelah itu suasana kembali sunyi.Dahyun kembali menatap handphonenya yang tergeletak begitu saja diatas nakas samping kasurnya.Ia yakin pasti banyak sekali pesan dari para sahabatnya yang terus-menerus menanyakan kabarnya dan parahnya lagi ia berbohong kepada mereka agar bisa menghindar.

"Maafin gue.Ada saatnya gue bener-bener butuh waktu sendiri kayak sekarang"

Challenge

Disinilah Hanbin sekarang.Disebuah tempat billiyard bersama Bobby dan Taehyung yang setia menemaninya kemanapun ia pergi.Padahal lelaki Kim itu terus menolak dengan alasan ingin sendiri namun entah kenapa keduanya enggan untuk meninggalkan Hanbin sendiri karena mereka tahu jika saat ini Hanbin tengahdilanda kegalauan yang mendalam mengenai Dahyun,gadis yangsudah 2 hari ini hilang kabar.

Hanbin tengah melamun sambil menggengam segelas kecil berisikan minuman berakohol.Entah sudah keberapa kalinya ia meminum tanpa henti hingga wajahnya sudah memerah tanpa jika sebenarnya ia sudah tidak kuat lagi,tapi seperti minum adalah cara untuk melampiaskan emosinya yang tengah ia rasakan.

"Udah Bin.Lo udah habisin 5 botol full.Bisa-bisa lo mabuk berat bego!"suara Bobby tak membuat Hanbin patuh.Justru ia terus menerus menuangkan alkohol itu digelas kecilnya.

"Peduli apa lo?Dahyun aja kagak peduli sama gue jadi buat apa gue hidup"

Bobby dan Taehyung saling pandang.Setelah itu keduanya berjalan menaruh stick yang sedari tadi keduanya pegang.Dengan cara paksa Bobby mengambil gelas itu tak peduli dengan Hanbin yang kini menatapnya tajam dengan emosinya.

"BALIKIN!LO GAK LIAT GUE LAGI MARAH APA LO MAU GUE JADIIN PELAMPIASAN?!"bentak Hanbin seraya menyiapkan sebuah bogeman yang siap ia layangkan.

"LO MAU MARAH?MAU PUKUL GUE?NIH PUKUL.LO ITU HARUSNYA LEBIH DEWASA LAGI BIN"jawab Bobby dengan nada meninggi sembari menepuk cukup keras kedua pipinya."Apa dengan cara mabuk Dahyun bakal balik lagi sama lo?justru dia bakal makin kecewa lihat kondisi lo yang sangat miris ini"nada Bobby sedikit melembut.Ia menarik wajah Hanbin berusaha menyadarkan sahabatnya ini jika perbuatan yang sudah ia lakukan sama sekali tidak bermanfaat justru akan membahayakan dirinya sendiri.

Hanbin tertawa miris.Sorot matanya berubah menjadi sendu lalu menjatuhkan tubuhnya disebuah kursi kayu.

"Mungkin kalo gue mati dia juga gak bakal nangisin gue Bob.Gue pengecut harusnya dari awal gue tembak dia dan kita mungkin udah jadian sekarang"

Kini Taehyung yang duduk disamping Hanbin.Menepuk pelan bahu lelaki itu yang sedikit gemetar akibat menahan marah.

Sungguh buruk keadaan Hanbin saat ini.

CHALLENGE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang