40 | Mission

159 25 6
                                    

Itu dulu, karena nyatanya kita hanya sementara.

Happy Reading

---------

Hembusan nafas itu lolos begitu saja dari bibirnya. Kedua matanya terus menatap lurus ke arah seseorang yang duduk tepat diseberangnya kini yang tengah menunduk sambil terus menautkan kedua tangannya.

Ia tau jika gadis itu tengah menahan diri untuk tidak menatapnya sekarang. Keringat yang membasahi pelipisnya semakin membuat perasaan khawatir itu mendominasinya sekarang.

Untung saja kejadian tadi tidak jadi merenggut orang yang paling ia cintai ini, jika iya. Kemungkinan terburuknya ia akan menjadi orang yang paling gila didunia ini.

"Minum Day. Aku tau kamu masih shock kan sama kejadian tadi,"

Entah sudah keberapa kalimat itu ia ucapkan. Karena nyatanya Dahyun hanya diam dan mengabaikan perintah Hanbin.

Ya, saat ini Dahyun dan Hanbin sepasang kekasih yang entah masih berstatus demikian atau tidak. Mereka tengah berada disalah satu cafe yang letaknya tak jauh dari kampus.

Dahyun menggeleng pelan. Nafas gadis itu masih naik-turun pertanda jika ia masih benar-benar shock.

Karena terus diam tak bergeming membuat Hanbin bangkit dari duduknya lalu ia berjongkok tepat dihadapan gadis itu.

Mengusap pelan tangan yang berkeringat lalu ia tautkan pada tangannya.

Sungguh, Dahyun terkejut dengan sikap yang Hanbin lakukan padanya kini.

"K-kamu ngapain?" tanyanya dengan pelan.

Hanbin tersenyum tipis, "Nenangin kamu."

Dahyun berusaha melepaskan tautan tangan itu karena ia tidak mau baper atas kejadian ini. Sudah cukup hatinya sakit atas perjodohan Yeri dan Hanbin yang resmi kemarin. Jangan sampai ia sakit hati lebih lanjut.

"Gak perlu. Aku gak mau"

"Kenapa? bukannya dulu kamu suka banget kalo kita pegangan kayak gini? bukannya kamu yang pengen aku selalu ada disisi kamu kalo kamu nangis,?"

"Itu dulu Hanbin. Karena nyatanya kita hanya sementara."

Runtuh sudah pertahanan Dahyun saat ini. Air matanya mengalir begitu saja saat lagi-lagi cowok itu menceritakan salah satu kenangan saat mereka masih bersama.

Oh ayolah Bin, jangan main-main sama hati. Jangan buat bingung aku sekarang sama sikap kamu ini.

Hanbin yang mendengar itu tentunya sangat sakit hati. Seharusnya semua ini tidak terjadi jika ia bisa sedikit menurunkan rasa egonya. Harusnya ia tau semua ini sebelum keputusan untuk menjauh dari Dahyun ia buat.

Namun ini belum berakhir. Ia harus menyelesaikan misi nya agar hubungannya dengan Dahyun juga segera ia perbaiki.

"Kalo gitu anggap aku temen kamu. Hubungan kita emang udah berakhir, tapi bukannya kalo mantan itu gak semuanya berakhir musuhan kan?"

Berakhir? apakah ini adalah jawaban yang sudah ia tunggu. Hanbin barusan mengatakan hubungan mereka berakhir?

Hanbin terus mengusap punggung tangan gadis itu yang kini justru tangisnya makin kencang.

Untung saja suasana cafe saat ini sedang sepi. Hanya ada 2 pasangan yang berkunjung dan itu pun jauh dari posisi Dahyun-Hanbin saat ini.

"Kalo gitu boleh aku peluk kamu, sebagai teman?"

CHALLENGE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang