Detik-detik tamat nih.
---------------------------------
Seorang gadis tengah berjalan dengan langkah perlahan-lahan dengan pandangan kosong menatap lurus ke depan. Sesekali ia menendang kerikil yang menghalangi jalannya.
Tidak peduli jika ia akan jatuh ke lubang semut atau selokan, karena menurutnya hidupnya memang sudah seperti diujung tanduk. Tidak ada rasa bahagia dan senang seperti dulu ia rasakan.
Hanya rasa pahit dan kesedihan yang terus-menerus menyiksa batinnya. Mungkinkah ini adalah saatnya ia menyerah?
"Gue pengen mati aja rasanya. Hidup gue udah gak berguna banget. Disakitin terus tapi tetep mau bertahan."
"Lo bego apa gimana sih Day?!"
Entah kalimat itu sudah ke berapa kalinya dilontarkan walau dengan suara paraunya. Matanya sangat sembab, rambutnya tak tertata rapi sebagaimana penampilannya juga. Dahyun berjalan menyusuri wilayah kampusnya tak tau arah.
"Stop. Gue gak mau kenal sama cewek kasar kayak lo."
Gadis itu kembali mengingat kata-kata Hanbin yang cukup menusuk relung hatinya. Memang hanya sebuah kalimat, tapi rasanya ia selalu ingin menangis kencang saat mengingat Hanbin justru tak membelanya.
Sebegitukah cowok itu ingin jaga jarak darinya?
Dahyun terus melangkah walau sejak tadi ia mengabaikan beragam sapaan teman-temannya. Ada yang mengatakan jika penampilannya kini sudah sangat mirip dengan orang gila. Namun bedanya pakaiannya masih bagus dan tidak robek. Juga wajahnya yang masih cantik.
Karena orang gila rata-rata gak ada yang cantik kan?
Lama ia berjalan tak tentu arah sampai kedua kakinya membawanya ke sebuah tempat dimana kedua telinganya tak sengaja mendengar sebuah percakapan yang sukses mengundang perhatiannya.
"Jadi semua ini cuma sandiwara Hyun? Hanbin gak bener-bener pengen jauh dari si Dahyun?"
Dahyun mengintip dari celah pintu yang ternyata tidak tertutup. Ia mendongak kala melihat jika ruangan itu adalah ruangan kelas jurusan Hanbin juga.
Astaga kenapa ia bisa sampai sini? padahal jaraknya cukup jauh dari ruang jurusannya.
Dahyun menyipitkan matanya saat ia tak melihat sosok Hanbin disana. Yang terlihat hanyalah Jaehyun, Mark dan Haechan kalo gak salah namanya. Mereka teman-teman Hanbin yang juga ikut saat menjenguk Yeri. Iya, ia tidak lupa.
Gadis itu kembali ingin menguping pembicaraan mereka. Salah memang, tapi ia sangat penasaran.
"Iyalah. Ini semua cuma sandiwara doang. Awalnya juga gue shock, tapi setelah itu gue paham sama semuanya." jelas Jaehyun.
"Terus kenapa Hanbin harus pakek sandiwara? kenapa gak dia langsung marah-marah aja sama si Yeri-Yeri uler itu." kini Haechan yang bertanya.
"Semua butuh taktik Chan. Si Hanbin mau bikin Yeri kapok, ntar dihari pertunangan mereka bakalan terbongkar semuanya."
Haechan bertepuk tangan diikuti oleh Mark juga. "Gila Hanbin emang smart. Gak sabar gue pengen ngeliat wajah masemnya Yeri haha."
Dan ketiganya pun tertawa renyah setelahnya. Kembali membicarakan obrolan perihal Hanbin dan Yeri.
Dahyun terpaku ditempat. Tak menyangka dengan fakta yang baru saja ia dengar.
Jadi semua ini hanya sandiwara? Hanbin gak bener-bener lupain dia dan gak akan tunangan sama Yeri?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHALLENGE [COMPLETE]
RomanceRANK: #1 dahbin : (5/8/20) #2 dahyun : ( 31/10/20) #3 twikon : (13/9/20) #14 btsbp : (13/11/20) #34 everglow : (21/9/20) COMPLETE🎉 ----------------- 16+ Berawal dari sebuah tantangan yang menyulitkan bagi Hanbin dan mempertem...