19 | After Meet You

341 38 2
                                    

Fyi,Chapter ini diketik 3975 kata.

Aku update sekarang ya,takut besok gak bisa update.Votmen yg banyak ntar aku double up deh😙

----------

📍Seoul,Korea

Hari ini Hanbin sudah boleh pulang karena semakin hari kondisinya semakin baik.Walau bekas jahitan pada punggung dan luka pada tulang pipinya belum sembuh,tapi Hanbin tetap keras kepala untuk ingin segera pulang.

"Hanbin,tolong dong kamu jangan keras kepala.Luka dan jahitan operasi kamu aja belum sembuh total.Kamu masih harus dirawat,aku gak mau tiba-tiba kamu kesakitan"ujar Dahyun entah sudah ke-berapa kalinya.Namun ucapannya sama sekali berpengaruh pada Hanbin.

"Enggak sayang.Aku udah baikan kok,aku bosen disini.Aku kangen rumah"

Dahyun menghela nafasnya pasrah.Memang hampir 2 minggu lelaki itu terbaring dirumah sakit jadi maklum jika ia merasakan bosan sekarang.

Dahyun mengangguk pelan artinya ia membolehkan keputusan Hanbin kini.Berdebat juga tidak ada gunanya,jadi lebih baik ia turuti saja.

"Oke kamu pulang sekarang.Tapi kamu harus janji sama aku kalo ada apa-apa langsung kabari aku"

Hanbin mengerutkan keningnya sambil mencibirkan bibirnya.Raut wajahnya berubah menjadi masam."Oh kamu gak mau nemenin aku nih?yaudah gak papa"

Dahyun tersenyum sembari membelai pipi lelaki yang sedang merajuk ini dengan lembut.Sepertinya Hanbin salah mengartikan ucapannya barusan ketara jika ia sedang merajuk.

"Bukan gitu maksud aku Hanbin.Aku kan juga gak bisa seharian disamping kamu,nah waktu aku lagi gak sama kamu,kalo kamu sakit pada luka-luka kamu wajib langsung hubungi aku ya"

Seketika raut wajah Hanbin berubah berbinar.Dahyun benar-benar menghawatirkan dirinya dan entah kenapa itu langsung membuat hatinya menghangat.Akhir-akhir ini sikap gadis itu terlalu over proktetif padanya saking takutnya jika luka jahitan nya terbuka Dahyun sampai melarang Hanbin banyak bergerak.

Hanbin tersenyum manis.Ia membalas membelai pipi Dahyun lembut."Makasih ya udah khawatirin aku"

Dahyun mengangguk dan kembali pada kegiatannya membereskan pakaian-pakaian Hanbin untuk ia masukkan ke dalam tas besar yang kemarin ia bawa dari rumah Hanbin.

Setelah itu Dahyun hendak menelfon Jimin untuk menjemputnya bersama Hanbin namun pergerakan tangan Dahyun dicekal oleh Hanbin.

"Kita naik taksi online aja"pinta Hanbin yang sudah rapi dan terlepas dari pakaian rumah sakit.

Dahyun mengangguk.Mungkin maksud cowok itu tak mau merepotkan sahabatnya yang kini tengah sibuk,mungkin.

Keduanya sudah berada dilobby rumah sakit karena harus membayar administrasi terlebih dulu.Hanbin duduk sambil memainkan handphone Dahyun yang tadi gadis itu titipkan padanya.

Alisnya mengerut saat sebuah notifikasi random dari Jimin muncul pada layar handphone nya.

Jimin.
Day,jangan lupa makan.
Jagain Hanbin juga butuh tenaga loh,wkwk.

Tiba-tiba saja hatinya merasa ada yang aneh dengan sikap Jimin yang terlalu berlebihan pada Dahyun.Walaupun antara dirinya dan Dahyun belum ada status yang jelas,tapi Jimin juga harusnya tau jika Hanbin lebih dulu menaruh perasaan pada Dahyun.

Sebisa mungkin lelaki itu merendam rasa emosinya.Ia harus ingat dengan kondisinya yang belum 100% pulih dan ia juga tak mau memulai petengkarang terlebih Jimin adalah sahabatnya.Ia akan menanyakan pada orangnya langsung agar lebih jelas.

CHALLENGE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang