37 | Menjauh

176 26 13
                                    

Special Hanbin Birthday.

Chapter ini khusus menceritakan tentang Hanbin-Dahyun ya.

'Apa menjauh adalah hal yang terbaik sebelum perpisahan? '

Chapter ini diketik 5031 kata. Selamat membaca🌞

---Challenge

Tangisan Dahyun semakin pecah kala ia sudah menginjakkan kakinya dirumahnya sendiri. Mengabaikan pertanyaan yang sejak tadi dilontarkan oleh Bibi Eun karena wanita itu sangat khawatir dengan keadaan anak majikannya sekarang.

Penampilan yang cukup berantakan dengan wajah yang penuh dengan air mata yang sangat sembab juga.

"YERI!"

Untuk pertama kalinya seorang Kim Dahyun berteriak lantang dirumahnya sendiri. Ia juga tidak peduli jika sekalipun tantenya Jinhee mendengar teriakannya yang sangat lantang ini.

Yang ia butuhkan sekarang adalah penjelasan dari sepupunya sendiri, Yeri. Sekaligus dalang dari petengkarannya dengan Hanbin hari ini.

"Non Dahyun. Tenang non, jangan seperti ini" mohon bibi Eun dengan tubuh yang gemetar. Ini adalah kali pertama ia melihat sisi lain dari Dahyun yang biasanya periang dan juga sabar justru hari ini sangat berbeda.

Penuh dengan amarah dengan tatapan seakan ingin membunuh seseorang.

"Bibi diem dulu. Dahyun gak mungkin kayak gini kalo gak ada penyebabnya"

"Iya non, tapi non harus tenang dan jangan emosi seperti ini"

"BIBI PLEASE JANGAN HALANGI DAHYUN!"

Bibi Eun terdiam. Dahyun membentaknya adalah sebuah kelangkaan dalam hidupnya setelah bertahun-tahun ia merawat gadis yang sudah tumbuh dewasa ini.

Ia yakin Dahyun tidak mungkin seperti ini jika tanpa alasan. Dan mungkin Yeri adalah alasan dari semua ini.

"YERI LO DIMANA?!"

Langkah kaki Dahyun terus menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar Yeri yang terletak disebelahnya. Tangannya terkepal kuat berusaha mati-matian untuk menahan emosinya yang sudah sampai ubun-ubun.

Sementara Bibi Eun hanya mengekor dibelakang. Ia harus mengawasi Dahyun karena ia tahu jika Dahyun sudah seperti ini emosinya tidak bisa stabil dan bisa saja berbuat yang diluar dugaan.

Brak

Pintu kamar Yeri terbuka secara kasar. Tampak seorang gadis dengan tanktop bewarna hitam dipadukan hotpants jeans yang kini sedang berbaring dengan kedua telinganya yang terpasang earphone.

Pantas saja ia tidak mendengar teriakan Dahyun sejak tadi.

Yeri hanya mendongak tanpa minat lalu menautkan satu alisnya. Ia menatap penampilan berantakan Dahyun dari atas sampai bawah itu sambil tertawa pelan.

"Heh lo habis ngapain? gembel banget penampilan_-"

"DIEM LO!"

Yeri termangu sesaat. Dahyun membentaknya? wah sepertinya ada yang tidak beres.

Posisinya ia ubah menjadi duduk. Melepas earphone putihnya lalu menatap Dahyun dengan tanpa ekspresinya.

Dapat ia lihat jika saat ini gadis itu sangat menyimpan rasa marah yang terlalu dalam untuknya. Tetapi mengapa? ia tidak merasa melakukan apapaun.

Atau jangan-jangan. . .

"Mau lo apa sih Yer?" Dahyun mulai berucap dengan tangis sesegukan.

"Kenapa lo selalu pengen rebut apa yang udah jadi milik gue?"

CHALLENGE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang