22 | Wang Yiren

238 29 7
                                    

Akhirnya aku update hihi,semoga gak pada marah ya guys.

5326 kata buat mengobati rindu kalian sama cerita ini💜

Happy Reading🌻

-----------


"Hah lo gila?!"pekik Taeyong agak kencang sampai beberapa orang langsung menoleh kearahnya.Untung saja cowok itu memakai bahasa Korea jadi tidak banyak yang tahu.

"Lo gila nyuruh gue deketin si Hayi cuma buat main-main?"tanyanya ulang kini dengan nada pelan.

Jaewon hanya tersenyum miring dan menyesap kembali americano coffee pesanannya.Ia sudah menduga jika sahabatnya ini akan terkejut dan berakhir menolak permintaanya.Namun bukan Jung Jaewon jika tidak bisa memiliki apa yang ia mau.

Jaewon kini menatap lekat wajah Taeyong semakin dekat hingga cowok itu reflek menjauhkan wajahnya.Taeyong menatap horor pada Jaewon yang terus memberikan senyuman smrik padanya.

"Tenang,semua ada imbalannya.Tugas lo cuma harus deketin Hayi dan buat dia jatuh cinta dan next lo tinggalin dia"

"Lo gak bisa seenaknya mainin hati cewek Won.Gue tau lo sakit hati,tapi gak gini caranya"tegur Taeyong yang sudah hafal dengan kelakuan orang yang sudah ia kenal sejak lama ini.

"Oh gue tau,dugaan gue waktu itu yang bilang lo suka ke Hayi itu bener kan?that the reason lo nolak permainan ini"

Taeyong terdiam sesaat.Cowok itu memang keras kepala dan malah menyimpulkan hal secepat itu.Padahal sama sekali bukan itu alasan ia sangat menolak semua drama ini,walau jika boleh jujur ia hampir tertarik.

Ia bingung sekarang.Posisinya justru membuatnya terancam.

"Kalo emang lo gak suka sama Hayi buktiin lewat drama ini,tenang aja cuma seminggu doang setelah itu 100 yen bakal masuk ke rekening lo"

Challenge

Hari sudah mulai sore,namun seorang gadis dengan wajah bareface nya masih enggan untuk beranjak dari kasur empuknya.

Tubuhnya masih setia bersandar pada dinding kasur sambil kedua tangannya ia lipat didepan dada.Tatapannya kosong lurus ke depan.

Kejadian hari ini sangat merusak moodnya yang ia kira dapat membuat hari luangnya ini manis bersama dengan Sana.

Namun mungkin waktu sengaja mengujinya dan membuatnya harus hampir hilang kendali seperti tadi.Menyesal?sangat tidak.
Justru ia belum puas untuk mengata-ngatai cowok brengsek itu dengan kata-kata pedas lagi agar ia sadar jika ambisi bukan bagian dari sebuah rasa cinta.

Walau begitu ia tahu sudah salah berkata kasar didepan Sana yang menatapnya dengan wajah terkejut dan sampai sekarang batang hidung gadis itu tak nampak.

Biasanya suara cempreng itu akan terdengar sampai kamarnya,tetapi hingga sekarang hanya ada kesunyian di apartemennya.

Hayi melirik jam dindingnya,pukul 5 itu artinya ia sudah menyia-nyiakan waktunya hampir 5 jam lebih hanya untuk berdiam diri.

Dengan segala tenaga yang sudah ia kumpulkan,Hayi meninggalkan kamarnya untuk menghampiri kamar Sana yang terletak tepat disebelah kamarnya.

Awalnya gadis itu ragu untuk mengetuk pintu bercat coklat muda itu atau tidak,namun ia tak mau keheningan ini semakin membuatnya merasa bersalah.

Akhirnya dengan keberaniannya ia pun mengetuk pintu itu pelan.5 kali ia ketuk namun sama sekali tak mendapat respon,ia pun memutar knop pintu itu pelan takut jika Sana sedang tertidur mungkin.

CHALLENGE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang