Lowkey🔞

3.7K 140 10
                                    

Genderswitch! Dont like dont read! Nsfw!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genderswitch! Dont like dont read! Nsfw!


"Lee Donghyuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lee Donghyuck."

"Mark Lee."

Aku menjabat tanganmu. Merasakan telapak yang terbalut kulit putih tanpa tambahan pucat di belakangnya. Tanganmu tak kurus, sekalipun kau terlihat begitu, namun juga tak lepas dari otot tangan kuat yang melingkupi, pun aku dapat melihat beberapa urat nadimu seolah ingin diakui eksistensinya.

Saat kami melepas kontak fisik pertama itu, kami kembali menoleh pada Johnny, manager lamaku yang kini resmi resign dari pekerjaannya, sebab istrinya, Ten, akan segera melahirkan dan ia yang akan pindah di sebuah perusahaan percetakan yang dekat dengan rumahnya.

Kau mendengarkannya berceloteh dengan seksama, mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan selama menggantikannya menjadi manager baruku. Sesekali kau mengangguk, lalu aku yang masih memerhatikan wajahmu, semakin terfokus pada pahatan Tuhan yang ada padamu.

Jujur saja, selama pengamatanku kala duduk di kursi sofa tunggal yang ada di sebelah kananmu, kesan tampan tak pernah meninggalkan benakku. Bagaimana sekalipun alismu berbentuk seperti burung camar pada buku gambar anak-anak dan hidung kokohmu tampak seperti paruh burung, rahang kerasmu juga seolah mengalihkan segalanya. Pun mata besar bulatmu dan tulang pipi yang menonjol yang sekalipun memberi kesan muda padamu, tidak bisa menurunkan kadar ketampananmu di mataku, walaupun aku sudah bertemu ratusan pria tampan dan memiliki malam panas dengan beberapa dari mereka, kau masih tampak begitu menarik bagiku.

Lalu saat Johnny selesai dengan ceramahnya, ia bangun, merentangkan tangannya padaku yang ku balas dengan sebuah pelukan seperti tengah memeluk ayahku sendiri. Ia menepuk puncak kepalaku dan berkata padaku untuk selalu menjaga kesehatan dan tak lupa meminum vitamin. Menambahi untuk selalu mengandalkanmu apabila aku membutuhkan sesuatu. Tambahan lagi untul berkunjung ke rumahnya, yang berjarak hampir tujuh puluhan mil dari kediamanku ini, sesekali karena Ten juga pasti merindukanku. Yang akhirnya aku iyakan semuanya dan ia yang berpamitan padamu.

Takadul [MARKHYUCK]÷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang