Shouldn't Wouldn't Couldn't

1.6K 77 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdecak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdecak. Ponselku terus menerus bergetar heboh sejak semalam aku pulang dari pergi bersama seseorang. Iya, aku pergi dengan seorang kenalan lama yang juga menjabat sebagai mantan kakak tingkat dan mantan gebetanku dulu jaman kuliah.

Sungguh awalnya aku tak ingin pergi keluar bersamanya. Aku yang baru seminggu menjadi guru di taman kanak-kanak, sore kemarin menemani seorang gadis kecil dengan pipi bulat yang menunduk saja tanpa berminat untuk keluar menjemput orang tuanya seperti teman-teman lainnya. Segera aku bertanya padanya kenapa, yang ia jawab dengan pandangan yang mengarah pada jam dinding di kelas itu yang memang memakai angka layalnya jam digital, alih-alih hanya jarum seperti jam dinding lainnya.

"Ayah baru bisa menjemput setengah lima."

Mengangguk kecil, aku pun merogoh saku dari apronku, mengeluarkan sebuah permen dari sana. Memindahkannya pada telapak kecil gadis itu.

"Jangan bilang Kak Yerim ya kalau Kak Hyuck kasih permen." Kataku yang ia balas dengan binar di mata bulat itu, mengangguk antusias dan mencoba untuk membuka bungkusnya. Melahap permen itu kemudian dengan senyum lebar di wajahnya.

Aku mengusak rambutnya yang terkuncir dua. Lalu melangkah untuk kembali mengumpulkan mainan yang tersebar di seluruh penjuru kelas.

"Kak Hyuck mau Hyewon bantu?"

Menoleh, aku berkata terima kasih. Setelahnya kami berdua mengumpulkan seluruh mainan di sana sebelum berbaring bersisian dan tertawa bersama yang tanpa terasa membuat waktu seolah berjalan begitu cepat, tiba-tiba Kak Yerim muncul dari pintu dengan seorang pria di belakangnya.

"Hyuck -"

"Ayaaah!!"

Perkataan Kak Yerim terpotong saat Hyewon berteriak dan berlari keluar setelah bangkit dari posisi tidurnya. Memberikan dirinya pada sosok pria yang tadi datang dengan Kak Yerim dan kini mengangkat gadis kecil itu tinggi.

Takadul [MARKHYUCK]÷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang