TIGA PULUH LIMA

1.5K 69 9
                                    

"Shel, ada cowok tadi di ruang kepsek gila cakep banget tahu. Kayaknya anak baru deh" Yani dengan hebohnya menyampaikan informasi pada teman sekelasnya

"Kalau cakep artinya bagian gue" sambung Shafa

"Semoga si cowok cakep itu masuk ke kelas ini" ucap Ayun seraya mengadahkan kedua tangan

"Ada apaan nih, cowok cakep merasa terpanggil" Bandi ikutan nimbrung bersama para gadis di kelasnya. Tak heran karena sudah menjadi kebiasaannya untuk ikutan membahas hal-hal tidak penting

"Idih pede bener, anak siapa si lo"celetuk Tari, merasa risih dengan tingkat kepercayaan Bandi yang sangat tinggi

"Jangan ketus gitu Ri, ntar lo jadi suka lagi sama kembarannya Kim Wonpil Day 6 ini" Theo membela temannya

"Bawa istigfar Theo, mata udah empat masih aja salah lihat. Gue enggak terima kalau Kim Wonpil disamain kayak si Bandi tukang ngeprank!" balas Miyawa, si kpopers dan sangat menyukai band asal korea selatan itu.

"Ada yang kurang nih, Aliya mana enggak ikutan nimbrung?" tanya Rei satu-satunya diantara mereka yang waras

"Lo telat sih datengnya Rei, si Aliya pagi-pagi udah tanding aja sama Ziya. Gue akui Aliya jago banget, tuh sekarang lagi lari-lari di lapangan" jelas Satrio

"Eh kenapa sih kalau cewek berantem mesti jambak-jambakan, terus kalau cowok tonjok-tonjokan?" Bandi bersuara

"Tebakan lo kaga lucu ya Bambang!" ketus Tari lagi

"Gue bukan lagi main tebakan, ini mah gue nanya. Nama gue juga bukan Bambang ya!" balas Bandi

***

Aliya berjalan lesu menuju kelasnya, biarpun masih pagi entah kenapa ia merasa tidak begitu semangat untuk pergi ke sekolah. Masa ujian semesteran sudah selesai, tapi setelah itu semua murid masih diwajibkan untuk bersekolah. Kegiatan belajar mengajar untuk semester kali ini juga usai, namun ada kegiatan lain yang biasanya harus diikuti oleh siswa-siswi misalnya classmetting pertandingan antarkelas ataupun remedial untuk murid yang belum mendapatkan nilai memuaskan pada nilai ulangannya.

Aliya masuk dan langsung duduk di bangkunya, mengambil posisi ternyaman, menenggelamkan kepalanya di atas meja. Beberapa teman sekelas menatapnya heran, Aliya yang mereka kenal sebelumnya tidak pernah berekspresi se-lelah ini. Bandi mengambil inisiatif serta atas dasar jiwa si tukang penganggunya itu sedang meronta-ronta, ingin sekali mengganggu dan menggoda Aliya.

Setidaknya ia harus melihat temannya itu kembali bersemangat. Bandi menyenggol lengan Aliya, menyuruh gadis itu untuk bangun. Aliya yang sudah sangat paham dengan kelakuan temannya itu, tak menggubris sama sekali. Ia hanya bersuara tanpa melihat orang yang menganggunya.

"Al masih pagi, pamali tiduran nanti rezeki lo dipatok ayam" ucap Bandi

"Berisik banget Ndi, gue ngantuk" balas Aliya yang menyembunyikan wajahnya

"Lo lagi putus cinta Al? Masa sih, bukannya belum jadian ya Al?" goda Bandi, kali ini berhasil membuat Aliya terbangun. Secepat kilat tangan Aliya mencubit lengan Bandi tanpa ampun.

"Ettt Al, tahan, tahan. Jangan becandaan sama Bandi, nanti A'a Raihannya cembokir loh" ledek Jeje yang melihat aksi Aliya, kemudian ia melirik kearah Raihan yang daritadi mengacuhkan ocehan Bandi terhadap teman kecilnya

"Masih pagi Han, masa udah cembokir aja sih? Tahan Han, Han.. Bandi cuma becanda kok" teman lain meledeknya juga, Cakka si jago debat

"Keren Lo Cak, selain jago debat jago ngeledek juga" sahut Irul dari sudut posisi duduknya

The Second Time [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang