SEBELAS

1.6K 76 2
                                    

"Fathur, kapan-kapan gantian dong Aya juga mau main kerumah Fathur. Main robot-robotannya Fathur"

"Hmm? Jangan Aya, jangan ke rumah Fathur, dirumah Fathur suasananya ga enak. Lagian kan Aya cewek ngapain mau main robot-robotan"

"Loh kenapa?"

"Soalnya Ayah sama Bunda ribut terus. Kalau Aya ke rumah Fathur ga akan sanggup dengerinnya, makanya Fathur suka main disini aja"

"Ribut kenapa sih?"

"Fathur ga tahu, tapi kata Mas Raka lagi rebutin kaset india"

"Ih kayak anak kecil aja main rebutan, Ayah dan Bunda Fathur kan sudah besar"

"Kalau itu Fathur gatau deh, udah ah yuk main lagi sama Wat.. eh Tatan"

"Fathur jangan malu-malu ya kalau mau curhat sama Aya, Aya pasti selalu ada buat Fathur"

"Iya siap bos"

***

Sejak Raihan kembali lagi ke rumah saat ia berusaha memperbaiki mood nya hubungan Raihan dengan sang kakak sedikit tak baik. Mereka seperti terjebak dalam perang dingin. Kembalinya Raihan ke rumah juga tak disambut manis oleh Raka. Mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, tidak ada cerita ataupun kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Kini di dalam rumah itu hanya dua pria yang berusaha untuk tidak memperdulikan satu sama lain.

Raihan sedang sibuk menyelesaikan tugas sekolahnya di kamar, sedangkan sang kakak sedang sibuk membalaskan pesan masuk di layar ponselnya.

Ayah

Satu kata yang tertera pada layar ponsel Raka. Sejak kedua orang tuanya berpisah, Raka masih sering menghubungi sang Ayah, walaupun kadang terkesan tidak peduli namun akhir-akhir ini hubungan keduanya semakin intens. Bahkan sang Ayah juga selalu menanyai bagaimana keadaan adiknya. Sejak berpisah dengan ibunya, sang Ayah memutuskan untuk memiliki keluarga baru di Bandung. Keluarga baru yang dituduh sebagai perusak keharmonisan keluarganya itu.

Ini dilakukan Raka secara diam-diam, tentunya tanpa sepengetahuan sang adik. Raihan benar-benar tak ingin lagi mendengarkan fakta bahwa ia memiliki sosok ayah yang masih hidup dan ingin bertemu dengannya. Baginya, bertemu dengan ayahnya yang sudah menghancurkan keluarganya sendiri itu adalah hal yang paling ia benci semasa hidup Raihan.

Ayah

kita bisa bertemu? Bawa adikmu juga, Ayah ingin sekali menemuinya

Raka

Dimana?

Ayah

boleh tidak kalau kita bertemu di Bandung? Kita sama-sama lihat Bunda juga

Raka

Aku tidak bisa menjanjikan Raihan bisa ikut

Ayah

Kenapa? Dia masih marah pada Ayah?

Raka

Akan kutanyai dulu, besok kita bertemu di RSJ

Raka berencana untuk menemui sang ayah besok. Raka memang kesal terhadap keputusan kedua orang tuanya yang berpisah, ia juga sangat membenci kedua orang tuanya yang tega menelantarkan kedua anaknya yang kini harus berjuang mandiri melanjutkan kehidupan. Namun seiring berjalan waktu, ia rasa tak ada salahnya untuk memperbaiki hubungan keluarganya, belajar memaafkan kedua orang tuanya yang sudah melakukan kesalahan itu.

The Second Time [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang