"Al gak mau kenalan dulu nih sama anak baru di kelas kita? Lumayan lo mukanya mirip sama Kim Wonpil Day 6 yang sering lo ceritain ke kita" celetuk Theo pada Aliya yang baru saja kembali ke kelasnya. Aliya melirik kearah anak baru itu sekilas, lalu tak tertarik untuk melihatnya lagi.
"Enak aja, Kim Wonpil kan miripnya sama gue" protes Bandi
"Amit-amitttt! Gue enggak akan biarin hal itu terjadi"Miyawa tak terima jika oppa korea nya harus disamakan dengan Bandi
"Lah tumben banget si Aliya kagak mampir ke bangku para cogan?" tanya Rio, hal langka yang ia temui dari Aliya hari ini
"Al, lo bisa jadi atlet lari nih ikutan asean games yak" usul Irul, Aliya mengabaikan teman-temannya. Ia malah mengambil posisi tidur dengan menenggelamkan kepala pada kedua tangannya yang terlipat di atas meja.
"Lo ceriwis amat sih, tiap hari ada aja bahasan yang enggak penting buat di denger. Tobat woi, tuh contoh si Bayu yang kalem dan enggak banyak omong kayak elu-elu semua" sambung Tari, sambil menunjuk sekumpulan murid laki-laki yang selalu saja membuat topik bahasan tidak penting menurut Tari.
"Kalau si Bayu mah emang begitu perannya di kelas Ri, yang tenang, kalem, dan ceriwis waktu tanya jawab sama guru aja. Kalau kita-kita udah diperankan jadi anak-anak badboy"balas Satrio dengan bangga mengumumkan dirinya sebagai badboy di kelas
"Badboy mah kagak takut sama kecoa Tong!" Rei menoyor kepala Satrio yang di duga phobia dengan kecoa
"Tong.. tong.."celoteh Bandi "tong sampah.." lanjutnya
Satrio segera mengejar pria itu, menggebuki Bandi dengan buku paket yang didapatnya asal dari salah satu meja teman sekelasnya. Sementara murid lain hanya menyuarakan gelak tawa melihat kejadian di depan kelas.
***
Aliya bersama teman-temannya sedang bersorak di pinggir lapangan, menyemangati ketiga murid perwakilan kelas mengikuti pertandingan basket. Irul si wakil ketua kelas, Rio dan Satrio yang mengaku sebagai anggota badboy di kelas. Ketiganya memang bukan ahli dalam permainan ini, hanya sekedar suka bermain jika dibandingkan teman lainnya. Mereka juga tidak tergabung dalam klub basket, bahkan berbanding terbalik dengan ekskul yang diikuti jika dilihat dari basic ketiganya. Irul ikut dalam ekskul rohis (rohanis islam) yang diadakan setiap hari Jumat, sedangkan Rio dan Satrio tergabung di ekskul pramuka.
Sekaligus menunggu pengumuman pemenang kontes bernyanyi yang diadakan kemarin, katanya akan diumumkan siang nanti sebelum pulang sekolah. Aliya mengikuti teman sekelasnya untuk terus mendukung para pemain yang bukan termasuk dalam jajaran jagoan, seperti Eno si striker. Sesekali juga mereka menyanyikan yel-yel yang dibuat dadakan oleh si manager futsal, Bandi. Terkesan memaksa dan masih banyak lirik yang belum dihapalkan oleh yang lainnya tapi hal ini memberikan banyak pengaruh kepada ketiga temannya yang sedang berjuang.
Kalau dilihat dari segi postur tubuhnya, ketiga teman Aliya itu memang termasuk paling tinggi di kelas bisa jadi berkisar lebih dari 180 cm. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan dari kelas mereka untuk mengutus ketiga pria ini mengikuti pertandingan. Biarpun belum banyak menguasai teknik permainan, tapi bisa menggapai ring basket menjadi target utama bagi mereka.
"Sat! fokus dong Sat, jangan malu-maluin dedek gemes lo dong!" teriak Eno sekaligus menggoda temannya. Ia tahu banyak mengenai masalah asmara Satrio yang saat ini dikabarkan sedang dekat dengan adik kelasnya.
"Dedek Audy, lihatin Bangsat dong biar semangat" sambung Bandi, tak mau kalah.
"Go Bangsat! Go Bangsat!" kali ini sorakan murid perempuan kelas XI Ipa 4 mendominasi, bahkan kelas lain ikut melirik terhadap kehebohan supporter itu. Sementara Satria yang mendengarkan sudah sangat panas, olokan dari temannya membuatnya malah semakin membara ingin menghabiskan waktu yang tersisa untuk memasukkan bola ke ring lawan mainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Time [COMPLETED]
Teen FictionBenar, aku mengenalinya. Aku mengingat seluruh bentuk lekuk tubuhnya, wajah tampannya, sorotan matanya, bahkan tatanan rambutnya yang selalu menjadi point penting dari setiap penampilannya. Raihansyah Fathureza, pria yang menghabiskan moment semasa...