"Han, lo mesti sabar tuh duduk deket Bandi suka eror itu otaknya" Fino si ketua kelas memberi saran pada Raihan yang sudah mendapatkan kursi barunya di kelas
"Jangan dengerin Han, itu mah fitnah. Deket-deket gue bakalan bikin hari-hari lo lebih berwarna" Bandi membela diri, sementara beberapa teman yang mendengarkan ocehannya penuh dengan tatapan jijik
"Mual gue denger omongan lo Ndi, enggak cewek enggak cowok semua diembat deh" protes Tari
"Han jangan mau ya pacaran sama Tari, judes banget anaknya lo enggak akan kuat deh" ucap Bandi
"Ih siapa juga yang ngajakin Raihan pacaran! Fin, kandangin deh peliharaan lo kesel deh gue" Tari keluar kelas, kesal dengan godaan Bandi yang jika semakin digubris akan semakin menjadi-jadi.
"Buset kasar amat, bahaya deh tuh cewek." sambung Satrio
"Tuh kan judes anaknya Han, di kelas ini memang pada preman ceweknya apalagi si Aliya atau Ziya waduh, gawat tuh" jelas Bandi
"Aliya?" Raihan membatin
"Apaan sih Ndi, si Raihan baru sehari disini jangan sampai langsung mau pindah lagi gara-gara ada elo" sambung Miyawa
"Han, kalau mau kenalan sama Aliya atau Ziya gue bisa bantuin, tapi nanti ya orangnya belum kelar dihukum pak Mahmud" tawar Bandi
Raihan hanya melempar senyum pada semua teman barunya itu, ia memperhatikan kondisi dan situasi di kelas mencari celah agar bisa beradaptasi dengan baik dengan suasana baru itu.
***
"Main yang keberapa nih Fin?" tanya Raihan pada Fino yang sibuk bolak-balik ke meja panitia untuk melihat urutan pertandingan futsal
"Habis ini Han, lawannya Ips 3. Pemain siap-siap ya, pakai kostumnya" Fino mengkoordinir semua pemain futsal yang siap bertanding
"Gue cadangan deh, gue enggak bisa nih kalau harus ikutan di awal" kata Raihan
"Kenapa Han, kan sesuai perjanjian waktu latihan kemarin kok jadi tiba-tiba minta ganti?" sambung Rei
"Urgent Rei, Aliya" bisik Raihan pada teman dekatnya
"Ini loh Rei masalah asmara, lo bisa lah kasih Raihan kesempatan buat usaha. Kalau gue sih kesepakatan pemain aja" celetuk Bandi sang manager futsal
Pertandingan futsal yang akan diikuti oleh Raihan memiliki jadwal yang sama dengan kontes bernyanyi yang diikuti Aliya. Kemarin di perjalanan pulang Raihan menawarkan dirinya pada Aliya untuk mengiringi nyanyian Aliya besok hari, supaya Aliya bisa tampil lebih memukau dan menghipnotis para juri yang melihatnya. Setidaknya ini sebagai permintaan maaf dari Raihan yang tidak sempat mengiringi nyanyian Aliya waktu pensi saat itu, sekaligus usaha juga agar Aliya bisa semakin luluh sama Raihan. Raihan tidak ingin kesalahan itu terulang lagi dan membuat Aliya marah seperti waktu itu.
Aliya tengah bersiap naik ke atas panggung. Sebenarnya Aliya tidak banyak berharap Raihan bisa membantunya, lagipula Aliya bisa memainkan alat musiknya sendiri yang akan mengiringi nyanyiannya itu. Raihan seharusnya tidak perlu repot untuk datang ke kontes itu, manalagi ia paham dengan kegiatan lain yang harus diikuti oleh Raihan.
"Theo mendadak enggak bisa ikutan tanding, soalnya harus remedial Fisika. Kita kekurangan orang nih Han lo jangan keluar ya, sebentar lagi giliran kelas kita" Fino datang berlarian menuju sekelompok pria yang tengah bersiap dengan kostum futsalnya untuk segera bermain di lapangan.
"Si gelandangan itu kenapa harus mendadak gini sih, awas aja tuh gue kasih dia kartu uno!" omel Bandi
"Ndi lo aja yang gantiin, genting" perintah Rei
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Time [COMPLETED]
Teen FictionBenar, aku mengenalinya. Aku mengingat seluruh bentuk lekuk tubuhnya, wajah tampannya, sorotan matanya, bahkan tatanan rambutnya yang selalu menjadi point penting dari setiap penampilannya. Raihansyah Fathureza, pria yang menghabiskan moment semasa...