Hari pertamaku memasuki pesantren ini lagi, tapi bukan menjadi seorang santri seperti dulu.
Aku di beri amanah oleh kiyai untuk mengajar di beberapa kelas, bahagia, itu yang kurasakan, saat aku menginjakan kaki di pesantren ini lagi mataku sudah tertuju pada bangunan- bangun asrama dan sekolahan, tanaman hias memenuhi sekeliling gedung," subhanallah,,Dulu pesantren yang hanya berdinding papan kini sudah berubah menjadi beton, 7 tahun bukan waktu yang sebentar untuk melakukan perubahan ini.
Aku terus berjalan melewati koridor sekolah, mataku tertuju pada paras yang tak asing lagi, matanya yang berwarna hitam pekat yang dihiasi dengan goresan warna hitam, itu sangat menawan, bibirnya merekah dengan pipi merah jambu.
Kuhentikan langkahku.
Rauda Delisha! Ya, itu dia, wanita yang selama ini ku cari- cari, wanita yang selama ini ku inginkan, wanita yang selama ini ku tunggu dan wanita yang kemarin ku lihat di sebuah caffe"Kalau jodoh memang tak kemana" ucapku sembari menyeringai kuda
Tanpa sadar bibirku membentuk lengkungan, jantungku berdegub lebih kencang, pipiku memanas, jemariku seperti es, agh perasaan ini lagi.
Aku berjalan menundukan kepalaku dengan tangan seperti es, lututku berantakan saat melewatinya.
Akhirnya! Aku melewatinya meski batinku menggebu ingin menghampirinya.Rindu! Selama 7 tahun tak pernah kujumpai sang pujaan hati. Tidak! Aku tidak boleh menghampirinya, tahan! Sebentar lagi melewatinya. Langkahku melaju dengan mata yang menyipit kebawah.--------
Pelajaran terakhir sudah slesai, senja mewarnai cakrawala, jingga itu membuatku tenang, aku berjalan pada koridor sekolah, tampak dihadapanku seorang wanita keluar dari kelas berjalan menuju luar pesantren.
Aku mempercepat langkahku, sehingga mengiringi langkahnya, jantungku mulai lagi,tidak bisakah diam sejanak, tidak ! Jangan diam! Aku akan mati!.
Kusembunyikan tanganku di balik badanku, ia gemetar! Membuat malu saja jika di ketahui."Assalamualikum ustadzah"
Dia berhenti, jantungku juga hampir berhenti, iris mataku bertemu dengan iris matanya, aku Membeku! Mulutku terkunci ! Ini diluar dugaan.
Dia menjawab salam ku dengan tersenyum menatapku, wajahnya merona, matanya berbinar binar dan aku hampir pingsan!! Aku tak pernah berhadapan dengan wanita, ini kali pertamanya!! Ya rabbi! Betul kata ridho, lebih baik berpidato di depan banyak orang dari pada berhadapan dengan seorang wanita, nafasku sesak kau tau!!
"Aku suka senyummu" apa! Apa yang ku katakan? Ini konyol,tidak tidak! Seharusnya bukan itu, kenapa lidahku kaku? suara tenggelam? Ada apa dengan mereka?.
"Aidan! Kamu disini?"
" i..iya ustadzah"
"Panggil saja delisha kitakan seumuran"
Deg, jantungku! "Aku tak baik- baik saja" ada yang mendesir di pembuluh darahku, pipiku memanas.
"Emm e...Delisha aku kembali menepati janjiku"
Aku memalingkan wajahku, tangan membeku, di tambah terpaan angin yang menertawaiku.
"Silahkan datang kerumah, bicaralah dengan ayahku"
Dia tersenyum simpul kemudian pergi, tubuhnya menghilang dari pandanganku, aku masih membeku di tempat, aku memegang dadaku, hampir lepas!!
-------
Lega!
Itu yang kurasakan saat ini, aku menyeruput teh panas yang masih mengepul, menyandarkan punggungku pada kursi yang terletak di teras rumah.
Sesekali mataku melirik ke atas menatap hitamnya cakrawala yang di penuhi hiasan mengkilau.
Tak henti² nya bibirku tersenyum sembari membayangkan kejadian siang tadi.Minggu depan aku akan melamarnya! Akhirnya aku akan memilikinya setelah sekian tahun lamanya menunggu.
Bahagia tak terukirkan, lagi dan lagi bibirku melengkung, mengingat kejadian tadi, betapa konyolnya aku dan betapa bodohnya aku, aku menertawai diriku sendiri, tak habis pikir!!
Bahagia yang tak pernah bisa kuucapkan jika memiliki sang pujaan hati.
Terimakasih untuk hari ini, aku bahagia, akan secepatnya ku sampaikan niat baikku, tubuh yang lelahpun tak kurasakan lagi, sesekali tanganku menutup mulutku yang menguap,aku merebahkan badanku pada tempat yang setiap malam ku buat pulau itu, mataku terpejam, hanyut! Lelap!!
Tbc
Happy reading yah, semoga suka😚😚
Next💪💪
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH dan TAK JODOH √ JJdTJ [COMPLETED]
JugendliteraturPernikahanku sudah takdir Tapi aku tidak pernah mengambil hak orang lain, seperti laki2 yang menikah denganku ! Itu murni!! Perjodohan! Bukan aku yang mengambilnya tapi Allah yang memeberikannya Tapi orang lain yang selalu ingin mengambil hakku 12-1...