Untuk hal yang tak bisa kuduga, saat ini aku harus mengalah demi Aidan.
Semenjak sakit, Aidan lebih keras kepala, tak bisa dinasehati.
Aku pasrah dengan takdir Allah aku ikhlas, meskipun beberapa orang menatapku miris.
Hingga membuatku lebih terpuruk dengan keadaan ini.
Beberapa kali kuedarkan pandanganku keatas. Kini matahari sudah kembali, menerangi belahan bumi dengan semangat.
Hari ini cerah! Matahari terbit tanpa halangan apapun.
Langit langit membiru dengan bulatan awan putih yang berjalan disapu angin.
Burung burung menari nari diantara udara yang bertabrakan.
Kutarik dalam dalam udara yang terlalu segar untuk hati yang ambyar.
Kutatap sepasang kekasih yang sedang berbahagia didalam istana itu.Aku hancur!! Hancur berkeping keping!!
Melihat Aidan bersama Ukhty Sha duduk dihadapan seorang penghulu yang siap untuk memandu Aidan.Beberapa kali ku tarik ujung bajuku, mataku sayu dengan genangan luka.
Aidan tak percaya jika aku istrinya dan bersi keras untuk menikahi Ukhty Sha yang mengaku menjadi tunangannya.
Semua keluarga diam, membisu!! Tak ada yang berani mengatakan apapun saat melihatku rela dengan keputusan Aidan." Kamu gimana Dev" tanya pak kiyai khawatir
" InshaAllah saya ikhlas pak" ucapku menunduk
"Nak, Umi gak bisa liat kamu seperti ini, umi juga seorang wanita. Umi memiliki rasakan yang sama dengan dirimu, umi tau kamu hancur, umi tau sayang" ucap umi dengan mata yang basah.
Kuhamburkan tangisan dalam pelukan umi, heks... heks... Aku hancur sekali !!sehingga erangan tangispun tak dapat kukendalikan.Semua kluarga berkumpul kecuali Aidan.
Sebenarnya aku rindu;(
Bagaimana sakitnya menjadi wanita yang dimadu, membagi kasih yang tak ingin terbagi.
Harus melihat suami bermesraan dengan wanita, tapi bukan aku.
Sakit! Agghh!!!"Jika kamu gak kuat, gak papa sayang. Umi urus surat cerai untukmu" ucap Umi
"Jangan mi... Inshaallah Adeeva kuat" ucapku dengan lengkungan simpul dibibirku.
"Kamu yakin" tanya Abi
"Yakin bi"
Tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya dalam kesusahan, begitulah dengan mereka, orang tuaku!
Biar waktu yang menjawab, Allah maha tau mana yang terbaik untuk hambanya.
Sesungguhnya apa yang baik bagimu belum tentu baik bagi Allah dan apa yang buruk untukmu belum tentu buruk bagi Allah.Allah sedang mengajariku bagaimana menjadi wanita yang lebih tegar, bagaimana menjadi wanita yang lebih sabar.
Allah tau aku mampu ! dengan keyakinan kututup rapat telingaku yang hampir mendengar belas kasihan setiap orang...........
......
................Kukenakan pakaian panjang. Menutup segala sisi tubuhku, menyembunyikan kesedihan dibalik cadar. Menduduki barisan paling belakang.
Menatap sang suami sedang berbahagia di depan sana.
Sesekali kulihat mereka saling menatap.
Udara terasa panas, darahku mendidih merangkak keubun ubun.
Dengan tangan gemetar kusapu bagian mataku.
Dadaku sesak begitu saja, pita leherku tersekat dengan tengkuk yang menegang saat Aidan mengucap kataQOBILTU NIKAKHAHA...
(aku terima nikahnya)Tak terasa air mataku mengalir deras, saat itu aku harus rela berbagi kasih sayang Aidan untuk orang lain, saat itu aku harus rela kehilangan sosok Aidan yang selama ini bersamaku.
Dan saat qobiltu terucap hak ku juga haknya
Aku harus rela melihat suamiku bermesraan dengan Ukhty Sha.Aku harus merelakan suamiku bermalam dengan Ukhty Sha..
NSemakin aku menahan semuanya semakin sesak dadaku.
NSuhu tubuhku memanas seperti air mendidih.
Ada rasa tak rela dihatiku, meskipun berkali kali ku ucapkan ikhlas! Tapi hatiku begitu rapuh untuk menerima kenyataan sepahit ini.....
...
..
Malam yang dirundung sunyi adalah temanku saat ini, saat sosok Aidan telah lenyap dari pandanganku.
NnAidan lupa denganku, Aidan lupa jika aku istri sahnya. Hubunganku menggantung seperti tali pada bangunan, lusuh, berdebu dan kotor!!
Aidan hanya ingat wanita yang ia nikahi adalah Ukhty Sha.Beberapa kali kutatap layar ponsel yang terdapat foto Aidan dan beberapa foto kami berdua.
NnJari jemari yang lemah terus menggeser layar ponsel sampai pada titik akhir foto yang saling menatap dengan wajah bahagia.
Aku rindu Aidan, dimana saat ia tak pernah membiarkan sedikitpun angin malam menyentuh tubuhku.
Aku rindu Aidan yang diam diam memelukku saat aku termenung dibalik jendela.
Diam diam memelukku saat aku menyiapkan masakan untuknya.Aku rindu....
Banyak waktu yang kita habiskan bersama setiap titik pekerjaanku ada dia. Dia yang selalu ada dan menggangguku dengan hal bodoh yang membuatku jatuh cinta.Dan kini tak ada lagi hal itu.
Hanya kesunyian yang setia menemani dengan deretan angin malam yang ingin meniupku dari balik jendela
Bintang dicakrawalapun tak lagi terasa indah. Aku seperti kehilangan hidupku.
Baru saja aku jatuh cinta dan kini aku seperti wanita mainan yang ditinggal setelah didapatkan keinginannya.
Aku tau aidan tak seperti itu. Semua ini hanya masalah keadaan saja.Terlalu jarang ada seorang wanita menginginkan dimadu begitu juga denganku.
Dan ini hal yang sangat tidak aku inginkan, terjadi tanpa kendaliku.
Seperti daratan yang menunggu hujan disaat kemarau.
Aku harus bersabar denga keadaan, menerima dengan tabah takdir tuhan.Tbc
Part ini akunya ngefeel tapi ga tau kaliannya
Semoga suka ya
Happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH dan TAK JODOH √ JJdTJ [COMPLETED]
Fiksi RemajaPernikahanku sudah takdir Tapi aku tidak pernah mengambil hak orang lain, seperti laki2 yang menikah denganku ! Itu murni!! Perjodohan! Bukan aku yang mengambilnya tapi Allah yang memeberikannya Tapi orang lain yang selalu ingin mengambil hakku 12-1...