"Assalamualaikum" sapa suara seorang laki laki di sana"Waalaikumsalam, ada apa bang" tanyaku bingung, melihat Aidan tiba2 nelpon pada dini hari.
"Abang sedang dalam perjalanan kepesantren dek, besok abang ingin berjumpa denganmu, ingin memperjelas status hubungan kita" ucap Aidan sembari menyetir
"Memperjelas bagaimana bg" tanya Adeeva bingung
"Bahwa kamu istri abang, jujur abang rindu sekali, abang adalah laki laki yang sangat buruk telah meninggalkan istri abang sendiri" ucap Aidan dengan suara serak, sepertinya Aidan menangis.
Ada rasa bahagia dilubukku, dimana aku bisa meluapkan rindu ini, dimana Aidan dapat melihat si kecil Ayesha.
Begitu juga dengan Ayesha pasti ia sangat bahagi, bertemu ayahnya yang sama sekali tak pernah ia jumpai sejak lahir.
Aidan yang telah lama kini akan kembali, bahagia dengan keluarga yang utuh.
Tapi saat mengingat Ukhty Sha, kebahagian itu seperti luntur, harapan itu seperti hilang begitu saja."Deek, sampaikan salam abang sama umi, Abi dan pak Kiyai" ucap Aidan yang menyadarkanku dari lamunan.
"I...iiiy......" Kata2 ku terputus, barusan tak salah ku dengar Aidan berteriak yang diiringi suara dentuman keras di balik ponsel Aidan.
"Aidan...Aidan..." Teriakku cemas
Perasaanku tiba tiba tak enak, kecemasan menghantuiku, Aidan kenapa?!! Apa Aidan kecelakaan?!! Air mataku tak dapat lagi ku hentikan, kakiku yang tadi tegak sekarang tak berdaya lagi, dadaku sesak dengan rasa khawatir yang memburu.
Kutatap benda bulat yang melingkar pada dindingku, jam menunjukkan pukul 01 dini hari.
Sampai saat ini Aidan belum ada menghubungiku lagi.****
****
**
Suasana membeku begitu saja, rasa cemas menyerbu jiwaku, dua hari yang lalu tak ada angin dan tak ada hujan foto weddingku dan Aidan jatuh begitu saja.
Dan semua itu adalah pertanda bahwa semua tidak baik2 saja...
Barusan saja abi mendapat kabar dari pak kiyai bahwa Aidan benar kecelakaan.
Sesegera mungkin kami menuju kerumah sakit sampai disana tampak seorang wanita sedang duduk pada deretan kursi sembari menangis terisak isak, Ukhty Sha!!"Assalamualaikum" ucapku menghampiri Ukhty Sha, meskipun aku enggan menghampirinya karna rasa sakit ku belum juga hilang. Namun, kutepiskan semuanya, kutepiskan egoku, kutepiskan rasa sakitku, semuanya untuk Aidan, aku ingin tau Aidan kenapa!?
Dengan tangan yang dingin Ukhty Sha berdiri dan memelukku.
Aku terkejut bercampur takut, kubalas pelukkannya sembari mengusap punggung Ukhty Sha."Maafin aku Dev, Maafin aku hiks" ucapnya sesenggukan.
Aku hanya diam bisu, aku tak tau apa maksudnya meminta maaf, aku berusaha tenang dan menenangkannya. Namun gagal!!
"Maafin aku Dev, Aidaan...Aidan..." Ucap Ukhty Sha putus dan semakin membuatku penasaran
"Aidan kenapa?!"
"Aidan meninggal.!!"
Degh......
Jantungku serasa jatuh, pijakan tak lagi berpijak lurus, jari jemariku membeku dengan mata yang memanas, dadaku sesak.
Lemah!! Aku bisu dengan tangisan!!
Aidan pergi!!! Aku belum sempat bertemu, Ayesha belum sempat merasakan pelukkan ayah.Hikss.... Hiks....
Senggukan dalam tangis tak dapat kulerai, ini adalah kehilangan yang paling menyakitkan, saat rindu tidak akan dapat bertemu sama sekali.
Kepala berdenyut kuat dengan jantung yang memacu kencang, sekeliling terasa gelap dan hanyut, aku tak sadarkan diri lagi, semua lara menghilang dengan sendirinya.*******
****
Perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian.
Dimana saat kita merindukannya, kita tidak pernah bisa berjumpaKu taburkan bunga di atas makam Aidan, masih teringat jelas terakhir kulihat jasad Aidan putih pasi dengan senyuman kecil membingkai pada bibir manisnya.
Dan kini Aidan sudah dimakamkan, ku pegang nisan yang bertulis Muhammad Aidan bin M.Rahid.
Berharap Aidan tenang disana, kuharapkan Aidan diterima disisi Rabbnya.
Betapa hancur. Hancur sehancur- hancurnya.Tangisku tak bisa kubendung. Rasa rindu berkecamuk didalam dadaku. Namun, semua hanya terbalas dengan nisan.
Ungkapan bela sungkawa tak pernah lepas saat dirumah atau pun dipemakaman, semua orang menatapku iba.
Dulu dipisahkan oleh jarak dan kini dipisahkan oleh kematian.Meskipun Tuhan tak mempertemukan kita didunia. Kuharap kita dipertemukan disyurganya nanti.
Beberapa kali kutatap Ayesha yang sedang dalam gendongan Abi, wajahnya yang polos dengan mata linglung bertanda tanya, ada apa??
Ku dekap Ayesha kecilku, engkau Ayeshaku semoga tetap menjadi anak yang sholehah tumbuh besar meski tanpa seorang ayah.Jangan sedih, kita nanti akan bertemu ayah disyurga sayang
🌼🌼🌼
🌼🌼🌼🌼
🌼🌷🌷🌼🌼🌺🌺🌼🌼🌼🌼
🌼🌼🌼
Tamat😊😊
🌸🌸🌼🏵🌹🌺💮💮💮💮💮💮🌸🌼🌼
Terimakasi buat teman teman yang setia baca sampe akhir.
Maafin aku kalo ada salah kata atau penokohan yang sama, jujur aja aku gak tau kalo sama yah hehehe
Lope you😘😘Jangan lupa vote dan coment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH dan TAK JODOH √ JJdTJ [COMPLETED]
Teen FictionPernikahanku sudah takdir Tapi aku tidak pernah mengambil hak orang lain, seperti laki2 yang menikah denganku ! Itu murni!! Perjodohan! Bukan aku yang mengambilnya tapi Allah yang memeberikannya Tapi orang lain yang selalu ingin mengambil hakku 12-1...