|Melepas. Mengikat √√

789 50 8
                                    


"Assalamualaikum Delisha, minta sedikit waktunya, aku mau ngomong, penting! Aku tunggu di taman jam 7: 30"

     Begitulah kukirimkan pesan pada Delisha, sudah 4 jam lebih pesan itu di kirim dan mungkin sudah di terima.

     Aku duduk pada bagian kursi yang menghadap ke lingkaran sungai. Tatapan ku kosong tapi tidak dengan pikiranku, apa Delisha sudah tau dengan perjodohan ini?? Rasanya tidak mungkin.
    Aku menangkupkan kedua tanganku pada bagian kepala, dag dig dug rasanya jantungku, ada yang mengganjal dihatiku, rasanya sakit tapi ku abaikan!

"Assalamualaikum"

  Seorang perempuan memyapa dari belakangku. Dan kini dia sudah berada dihadapanku, berdiri anggung dengan gamis warna marun yang dipadukan jilbab cream, Delisha!

"Waalaikumsalam, aku kira gak akan datang" Ucapku sembari tersenyum getir

"Aku liat pesannya tadi pagi, ada apa dan?" Tanya ukhty Sha dengan wajah penasaran

"Emmm silahkan duduk"

    Dia hanya mengangguk dan mengikuti perintahku.
Aku berdiri berjalan selangkah dari hadapannya.

"Maaf Sha.....( hening ) aku gak bisa nglamar kamu" kulepaskan nafas yang telah ku hisap panjang.

    Delisha diam dengan tatapan tidak percaya, aku tak sanggup melihatnya sedih! Aku tetap berdiri tanpa membalikkan badan, menegakkan batang leherku yang tersekat, agar genangan air mataku tidak tumpah.
  
   Dengan tangan gemetar yang kusembunyikan dibalik saku menahan sesak didadaku,  nafasku tak beraturan, aku menjelaskan semua kejadian dan alasanku gagal untuk meminangnya!

" maaf aku harus melepasmu" kata terakhir yang ku ucapkan, mulutku menghirup udara untuk menetralkan batinku.

   Dia pergi begitu saja dengan tangan yang menyeka air mata, aghhh!!!!

       Aku hanya ingin membahagiakan orang yang aku cintai, tapi , aku tidak bisa, aku malah menyakitinya.

°°°
°°°
°°

     Dua hari lagi menuju pernikahan, aku dan Adeeva pergi untuk fitting baju pernikahan kami, canggung! Itu lah keadaan yang terjadi saat ini, aku tak terbiasa dengan seorang wanita apalagi berbicara, mati kutu!! Susah sekali mencari tema untuk dibicarakan, huaaah!!!!
    Rasanya ingin kabur sejauh yang ku bisa, bila perlu aku kekairo kembali.

    Slesai!!
    Fitting baju slesai dan kini tinggal pulang, aku mengantar Adeeva, eh tidak! Adeeva yang mengantarku pulang, sebab aku tak punya kendaraan apa pun.
    Sedari tadi aku ingin memecahkan kecanggungan ini susah sekali, suaraku tidak ingin didengar olehnya!

"Adeeva"

" iya Ustad"

"Ya Rabbi.. Panggil saja Aidan Dev"

" eh iya Mas Aidan, ada apa?"

"Berapa umur kamu sekarang?"

    Aku menepuk jidatku seketika. Salah nanya, ya Rabbi. Baiklah,  umurnya 20 tapi masih tampak lugu, masih manja, seperti anak umur 17 tahun, kekeh ku yang hanya membatininya saja.

"Dev, kenapa mau terima perjodohan ini?" Tanyaku datar

"Terpaksa! Kalo enggak ntar Abi marah sudah buat paman malu"

"Padahal ini masih bisa diluruskan, sepertinya Abi mu sudah ingin menimang cucu deh " Ejekku sembari tertawa kecil
Tapi dia malah cemberut, seolah tak suka! Apa aku salah lagi? Sesusah inikah memahami seorang perempuan. Geram!!!

"Sebenarnya kemarin aku sempat kabur tapi sempat ditemukan juga, waktu pulang dari pertemuan di rumah paman, aku masuk kamar menangis sejadi- jadinya, saat aku hendak menutup jendelaku ada yang melintas pikiranku, menurutku jika aku pergi ,mungkin pernikahan akan dibatalkan, tapi tidak!! aku ditemukan.
Aku di tangkap seperti buronan,mau lari tapi dua orang mencekal dua tangan ku"

Dia bercerita dengan wajah polosnya, sungguh aku geram melihatnya. Ingin tertawa tapi takut dosa, mungkin ini sudah takdir yang harus kami terima dengan ikhlas, dengan senang hati meskipun paksaan dan meskipun tanpa cinta.



√√

Suatu saat aku akan menerima dan mencintaimu lebih dari apapun itu, begitu pula dengan mu. Semua butuh proses.

~ Muhammad Aidan Saputra









Tbc
Maafin Author ya kalo part ini gak nyambung atau ada kejanggalan, sungguh badmood ini merusak pikiranku:(
Next sayang. Vote dan comentnya ya💪❤

JODOH dan TAK JODOH √ JJdTJ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang