3. The Truth Untold

19.3K 1.9K 201
                                    

Happy Reading💜💜Jangan lupa tinggalkan jejak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading💜💜
Jangan lupa tinggalkan jejak.

•••

Jungkook terbangun saat mendengar bunyi getaran ponsel hitam miliknya yang berada diatas meja belajar kecil milik Seobin. Kepalanya serasa tertimpa benda berat karena tiba-tiba terbangun seperti itu. Jungkook mencoba untuk bangkit dari tidurnya dan segera mengambil ponsel yang sejak setengah jam yang lalu sibuk berdering. Takut nanti bunyi ponselnya itu bisa membangunkan Seobin.

Jungkook mengusap wajah lelahnya sebelum melihat ke layar ponsel yang masih menyala. Matanya terfokus dengan rentetan kata-kata yang ada pada layar ponsel tersebut, setelah itu jari-jarinya bergerak lihai untuk membalas pesan yang masuk. Setelah nembalas pesan, Jungkook meletakkan kembali ponselnya diatas meja tadi dan mencoba untuk kembali mendekat ke ranjang Seobin. Ingin melanjutkan tidur walau hanya beberapa menit saja.

(Dering Ponsel)

Jungkook yang baru saja berbaring disamping Seobin harus kembali bangkit untuk mengambil ponselnya yang lagi-lagi berdering. Ia menatap datar ke layar ponsel yang menampilkan id call si pemanggil. Jungkook berdecak kesal saat mengetahui siapa yang menghubunginya di pagi buta begini.

"Ada apa?" Suara datarnya menjawab panggilan tersebut.

"Bisakah kau menanganinya terlebih dahulu sampai aku datang menemuimu nanti?" Jungkook mulai sedikit kesal menjawab panggilan itu.

"Tak usah kau memberitahunya, aku tahu dengan tanggungjawabku."

Pip!

Jungkook mematikan ponselnya secara sepihak, kepalanya masih terlalu pusing untuk mendengar ocehan dari lawan bicaranya tadi. Tiba-tiba Jungkook dikejutkan dengan Seobin yang tiba-tiba menangis.

"Ayah... Seobin tidak jahat. Jangan pukul Seobin, ayah!" Ternyata Seobin terlihat mengigau dalam tidurnya. Suaranya terdengar terisak dan wajahnya sangat basah akibat terkena keringat. Seobin terlihat tak tenang dalam tidurnya. Sehingga, melihat hal itu Jungkook langsung saja mendekap kembali tubuh kecil sang anak, menepuk-nepuk kecil punggung sang anak agar kembali tertidur.

"Ssstt, ayah disini." Bisiknya halus ditelinga Seobin. Jungkook mengelus punggung putranya itu secara perlahan, dan terbukti jika anak itu kembali tenang dalam tidurnya. Dan Jungkook punmenoleh— melihat kearah jam didinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Jungkook berfikir kenapa waktu tidurnya terasa sangat singkat sekali menurutnya, baru saja ia merasa memejamkan mata, dan malaha sekarang ia harus segera bersiap-siap lagi untuk kembali menjalankan aktifitasnya. Sebab, pada pukul 8 pagi nanti ia harus menghadiri rapat penting di kantornya dan kemudian setelah makan siang ia akan berangkat ke Jepang untuk bertemu dengan rekan bisnisnya. Mau tak mau Jungkook harus segera bangun agar tidak terlambat nantinya, karena jalanan di pagi hari sangat ramai sehingga menyebabkan macet yang amat panjang menuju kantornya.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang