18. Complicated

17.2K 1.9K 416
                                    

Sengaja update tengah malem biar kalian seger bacanya di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sengaja update tengah malem biar kalian seger bacanya di pagi hari.
Jangan lupa selalu memberikan vote dan komentar.

Happy reading 💕

•••

"Tae, bisakah kau lebih cepat. Lelet sekali." suruh Hyesun yang mendesak Taehyung agar melajukan mobilnya secepat mungkin untuk segera sampai di bandara tepar waktu.

"Sayang, kau ingin kita mati sebelum menikah? Ini sudah kecepatan 120km/jam. Kau mau selaju apa lagi aku menyetir mobil ini." Balas Taehyung terdengar mulai frustasi.

Sejak dikantor tadi Hyesun selalu menghubunginya dan menyuruhnya untuk mengantar gadis itu ke bandara dengan tergesa-gesa. Padahal Taehyung sedang sibuk-sibuknya dengan segala urusan dikantor. Namun Hyesun wanita yang tak mau mengalah, apapun harus segera dituruti. Mau tak mau Taehyung harus meninggalkan pekerjaannya dan mengantar calon istrinya kebandara.

"Tae, seandainya aku memiliki kembaran, apa kau akan jatuh cinta juga padanya?" tanya Hyesun tiba-tiba.

"Eoh? Kau satu di dunia saja sudah membuatku pusing, bagaimana jika ada dua orang?" jawab Taehyung sekenanya.

"Aish, aku menanyakan apakah kau akan bisa mencintainya?" tanya Hyesun lagi.

"Jangan mengada-ngada, kau kira aku lelaki murahan. Sayang, walaupun ada 100 wajah yang sama denganmu, ah bukan- walau ada 100 Hyesun didunia ini, percayalah aku hanya akan tetap memilihmu. Asal kau tahu, Hwang Hyesun calon istri dari seorang Kim Taehyung sudah membuatku jatuh terlalu dalam."

Taehyung mengambil tangan Hyesun yang berada di pahanya dan mengecup puncak tangan itu. "Aku mencintaimu dan seterusnya akan tetap seperti itu."

Hyesun merasakan hawa panas disekitaran wajahnya, perkataan Taehyung sukses membuatnya salah tingkah. Taehyung bukan tipe lelaki yang suka menggombal, tetapi jika sekali menggombal mungkin bisa membuat Hyesun ingin menghilang saja.

"Sayang, sepertinya ada yang tidak kutahu darimu."

"Nanti... Kau akan tahu nanti."

Eunbi dan Seobin tengah menunggu di ruang tunggu bandara bersama dengan Jaehyun. Hari ini keberangkatan Eunbi dan Seobin ke Belanda setelah selama seminggu ini mereka disibukkan dengan pengurusan kepindahan sekolah Seobin dan perceraian Eunbi.

"Jaehyun-ah, terimakasih sudah membantuku selama ini dan menjaga anakku juga." Ucap terimakasih Eunbi dengan tulus sambil tersenyum hangat.

Jaehyun tercengang saat Eunbi berbicara informal kepadanya. "Ah, tak perlu berterimakasih seperti itu, Nona."

"Jika tidak ada dirimu mungkin aku benar-benar sudah tidak ada didunia ini, rasanya tak cukup jika aku hanya mengucapkan terimakasih."

"Nona, aku tulus membantumu dan Seobin."

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang