9. Reality

16.1K 1.9K 329
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Flashback

Pertahanan yang selama ini Eunbi bangun akhirnya runtuh dan hancur tak tersisa hingga menjadi puing-puing. Hatinya hancur melihat pengkhianatan yang dilakukan Jungkook- bahkan orang tuanya pun turut andil dalam semua sandiwara dan kebohongan ini. Kemana lagi Eunbi akan mengadu? Hanya batu nisan milik kedua orang tuanya lah yang menjadi tempat terakhirnya.

Eunbi berjalan keluar dari bandara menuju parkiran mobil dengan Seobin yang tertidur di gendongannya. Percuma menangis, airmatanya telah kering bagai sungai dimusim kemarau. Getar ponsel miliknya seketika menyadarkan lamunannya. Eunbi merogoh kedalam tas dan mencari ponsel yang sedari tadi bergetar.

[New message : Unknow

Bagaimana? Sakit bukan melihat suamimu ternyata telah menikah dengan perempuan lain? Hahaha]

Eunbi menerima pesan untuk kesekian kalinya dari nomor yang tak dikenalnya.

[New mesaage : Unknow

Untuk apa kau bertahan? Toh, tak ada lagi yang peduli denganmu bukan? Lebih baik kau menghilang bersama anakmu. Tak ada yang mengharapkan kalian.]

Eunbi meremat ponselnya dengan kuat. Pesan teror yang selalu ia terima sejak dirinya menikah dengan Jungkook. Berbagai macam ancaman selalu ia terima, tapi Eunbi tak pernah terlalu memperdulikannya. Ia hanya menganggap itu hanyalah pesan spam.

Namun akhir-akhir ini ia malah menerima pesan-pesan yang berisi tentang perselingkuhan Jungkook, tapi  masih ia tak memperdulikannya. Dan ternyata apa yang ia lihat hari ini mengungkapkan semuanya, Eunbi melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa pesan yang selama ini ia abaikan benar adanya.

Satu pesan terakhir yang menentukan pilihan akhirnya.

[Kau tak pantas hidup. Enyahlah dari dunia ini.]

Seorang pria paruh baya tengah melihat hasil dari foto-foto yang didapat oleh orang suruhannya. Sudut bibirnya terangkat melihat target yang ada di dalam foto tersebut.

"Sepertinya kita akan berhasil menyingkirkannya, benar begitu?" Tanya pria itu pada sang asisten.

"Tentu tuan, tampaknya wanita itu benar-benar sudah sangat terpuruk."

"Dia terlalu lamban, menyusahkanku saja- em, apa anak dan menantuku sudah berangkat?"

"Sudah tuan, 30 menit yang lalu."

"Baiklah, polesan terakhir. Antar aku menemui benalu itu."

"Siap tuan."

Pria itu bersama sang asisten pergi meninggalkan ruang kerjanya dan segera meluncur ke tujuan mereka.

•••

Eunbi baru saja tiba dirumahnya, saat akan membuka pintu rumah sebuah mobil hitam masuk kedalam pekarangan rumahnya. Ia tampak mengernyitkan keningnya melihat mobil yang tak dikenalnya itu.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang