27. Epilog : Because of you

22.3K 1.9K 461
                                    

Siapa yang nunggu chapter ini? Jangan berharap banyak dengan bonus chapter ini. Tak selamanya sebuah kisah akan berakhir bahagia bukan?
Apapun jalan ceritanya, cobalah untuk menerima.
Borahae anak cinci 💜

•••

Gadis dengan gaun putih panjang dan mahkota kecil diatas kepalanya berjalan bergandengan dengan sosok lelaki menuju tempat dimana ia akan melangsungkan janji pernikahan bersama dengan lelaki yang menjadi pilihannya. Musik pengiring menjadi tanda bahwa ia akan segera memasuki ruangan yang telah dihias sedemikian rupa dengan berbagai macam dekorasi pernikahan.

Senyum bahagia tak dapat ia senyumbunyikan dari wajah cantiknya. Bibir merahnya yang telah dipoles lipstick dengan warna yang lembut terkembang seiring dengan sorakan dan sambutan para tamu undangan ketika kakinya melangkah menuju pria yang telah menunggunya di ujung sana dengan balutan tuxedo hitam lengkap dengan senyuman tampannya.

"Lihatlah, calon suamimu itu. Matanya hampir copot karena melihatmu yang cantik seperti ini." Jimin berbisik ditelinga Minji, memberitahu pada anaknya bagaimana wajah gugup Seobin yang menatapnya di ujung sana. Minjin belum mampu untuk mengangkat kepalanya, ia merasa sangat gugup sejak pintu kayu tadi terbuka. Oleh karena itu, ia berjalan dengan kepala yang sedikit tertunduk.

"Appa... jangan menggodaku." Ucap Minji malu-malu.

"Appa tak mengodamu, Sayang. Priamu itu kelihatan tak sabaran sekali, Jiya."

"Em, Appa... Apa Seobin terlihat sangat tampan?" tanya Minji malu-malu pada sang ayah.

Jimin menoleh pada Minji yang menggenggam erat lengannya. Terlihat sekali jika putrinya itu sangat gugup. "Lebih tampan Appamu ini, Sayang. Seobin tak ada apa-apanya. Mungkin kau lebih cocok bersanding dengan Appa."

"Aish, Appa serius!"

Jimin terkekeh pelan."Jika kau penasaran, angkat kepalamu dan lihat sendiri bagaimana tampannya calon suamimu itu."

Minji mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya. Jemari tangannya meremat erat lengan sang appa yang menggandengnya. Perlahan-lahan ia mengangkat kepalanya. Yang pertama kali ia lihat adalah tatapan mata Seobin yang tak beralih dari dirinya yang berjalan melangkah menuju kesana. Senyuman manis di wajah tampan Seobin mampu membuat kaki Minji melemas seketika. Jika ia tak memegang kuat lengan sang appa, bisa jadi ia akan terjatuh pada saat itu juga.

Tibalah Minji dan Jimin dihadapan Seobin. Jantung Minji berdegup makin kencang saat ayahnya memberikan tangannya kepada Seobin. Sebelum mengambil tangan Minji, Seobin membungkuk terlebih dahuku memberi hormat pada calon ayah mertuanya.

"Seobin-ah, jaga putriku dengan sepenuh hati. Cintai dia sebagaimana aku mencintainya. Aku menjaganya dengan sangat baik dari ia kecil sampai menjadi gadis yang cantik sehingga ia bisa menjadi istrimu. Jangan pernah membuatnya menetesakan airmata. Aku mempercayakan putriku,padamu." Ucap Jimin memberi nasihat pada calon menantunya.

Seobin mengangguk mantap. "Aku berjanji padamu dihadapan tuhan dan orangtuaku, Appa."

Jimin tersenyum, lalu menepuk bahu Seobin pelan. Hatinya sangat tenang mendengar jawaban dari anak menantunya ini.

"Kau sangat cantik,Sayang." Seobin berbisik pada Minji yang sudah berada di sampingnya. Minji yang mendapat pujian dari calon suaminya, menunduk malu menyembunyikan pipinya yang memerah walau tertutup dengan warna merah dari blush on yang ia gunakan.

"Aku, Jeon Seobin. Berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi Jeon Minji istriku, sebagaimana ayahku Jeon Jungkook yang mencintai ibuku Jeon Eunbi selama hidupnya."

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang