16. Meet (M)

23.6K 1.8K 263
                                    

Happy Reading 💕Jangan lupa menghargai agar selalu bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 💕
Jangan lupa menghargai agar selalu bahagia.

****

Jika ini mimpi, aku mohon jangan bangunkan aku tuhan.

"Nona, sepertinya lebih cepat dari yang kita perkirakan."
Gadis itu tersenyum simpul mendengar perkataan lawan bicaranya.
"Ikuti saja alurnya."

****

Dibawah cahaya lampu kamar yang cukup temaram menjadi saksi bisu dimana Seobin untuk sedetik pun tak pernah melepaskan pelukan dari sang bunda yang ia fikir memang telah meninggalkannya untuk selama-lamanya. Bahkan kini dua orang yang menjadi ibu dan anak itu tengah terhanyut menikmati waktu perjumpaan mereka kembali. Tak ada yang ingin melepaskan dekapan hangat itu sama lainnya.

Seobin yang bersandar pada bahu Eunbi sambil memeluk tubuh sang bunda dengan sangat erat—tak ingin bundanya itu pergi lagi darinya. Sementara Eunbi yang juga bersandar pada dashboard ranjang Seobin tak henti-hentinya memberikan kecupan-kecupan kasih sayang dikening dan punggung tangan putranya itu yang selama ini tak bisa ia berikan.

"Rindu sekali dengan bunda. Rindu banyak-banyak." Terdengar rengekan manja Seobin yang membuat Eunbi terkekeh pelan. Jika Minji melihat keadaan Seobin saat ini, pasti gadis itu sudah tertawa terbahak-bahak dan mengejek kekasih kulkasnya ini.

"Sudah berapa umurmu,hm? Kenapa masih seperti bayi begini?" Tanya Eunbi menggoda anaknya.

"Ish, Aku tak peduli... aku tetap bayimu, bun." Ucap Seobin seraya makin mengeratkan pelukannya di pinggang sang ibunda.

"Baiklah, bayi besarku." Eunbi mengusap rambut hitam sang anak yang mulai memanjang.

"Aku tak ingin bertanya kemana bunda selama ini, hanya satu yang selalu aku percayai selama ini. Bunda tidak akan pernah meninggalkanku, kan? Jangan pergi lagi bunda."

"Tidak akan, bunda tak akan meninggalkanmu sendirian lagi." Sebuah kecupan mendarat di puncak kepala sang anak. "Jika suatu hari bunda ingin membawamu pergi dari sini, kau mau ikut dengan bunda,kan?"

Seobin menganggukkan kepala. "Kemana pun asal bersama denganmu, aku mau, bun. Memangnya bunda akan membawaku kemana?" Tanya Seobin penasaran.

"Hm, mungkin menghabiskan waktu berdua. Tidak disini, tapi ditempat yang hanya ada dirimu dan bunda. Kau mau?"

Soobin tampak berfikir sejenak. "Lalu bagaimana dengan ayah dan Junki?"

"Ayah dan Junki sudah memiliki keluarga mereka sendiri. Bahkan ibunya Junki tengah mengandung anaknya ayah sekarang. Kita tidak mungkin akan menjadi pengganggu dikeluarga kecil mereka." Jelas Eunbi.

Seobin merasa tidak terima saat sang bunda mengatakan bahwa mereka adalah pengganggu dalam keluarga ayahnya yang sekarang. Karena faktanya bukan mereka yang menjadi pengganggu.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang