23. Bestfriend ever

15.8K 1.8K 348
                                    

Terasa lama gak update BGID :(
Silahkan menikmati akhir-akhir dari kisah keluarga ini.

Happy Reading 💕

•••

Beberapa tahun silam...

"Permisi, jika kau ingin mati bisakah untuk tidak didepan mataku?" Tanya seorang pemuda kepada pemuda lainnya yang sudah berdiri di pagar pembatas jembatan.

"Bisakah kau pergi dan tidak mencampuri urusanku, tuan muda?" ucap pemuda itu sinis.

"Tuan muda? Aku?" tunjuk yang satunya. "Aku bukan tuan muda."

"Lalu kau siapa? Sudah sangat jelas kau turun dari mobil mewah itu."

"Ah, ayahku seorang supir dari keluarga kaya. Jadi kebetulan ia menjemputku menggunakan mobil itu."

"Cih, omong kosong." Pemuda yang berada di pagar pembatas itu kembali memposisikan tubuhnya kearah aliran air sungai. Ia memejamkan matanya lalu merentangkan kedua tangannya. Menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

"Aku serius, jika kau bunuh diri di depanku maka aku yang akan repot menjadi saksi dan di tanyai berbagai macam pertanyaan. Aku tak suka. Kemarilah." Pemuda dengan pipi gembil itu mengulurkan tangannya ke arah pemuda yang ternyata ingin bunuh diri itu.

"Jika kau tak ingin repot maka segeralah pergi, tuan muda."

"Yak, aku bukan tuan muda. Namaku Jungkook... Jeon Jungkook. Ingat itu!"

"Terserahlah!" Saat pemuda itu ingin kembali melompat, Jungkook dengan segera menggapai tangannya dan menarik pemuda itu dengan keras hingga membuat keduanya sama-sama tersungkur kebelakang, diatas trotoar.

"Yak! kau benar-benar ingin mati,eoh?" Ucap Jungkook yang mengeluarkan suara cukup keras.

"Biarkan saja aku mati. Apa urusannya denganmu? Kenapa kau ingin  menolongku?" Ucap pemuda tadi dengan lirih. Posisinya masih tersungkur di atas trotoar itu dengan bahu yang bergetar.

Jungkook yang melihat itu hanya menghela nafas kasar. Jungkook dengan reflek menepuk bahu pemuda yang ia yakini juga murid disekolahnya karena mereka memakai seragam yang sama.

"Bangunlah, ceritakan padaku apa yang menjadi masalahmu hingga kau ingin bunuh diri seperti ini." Jungkook mengulurkan tangannya, membantu pemuda itu untuk bangkit.

"Tapi, sebelum itu kita obati dulu lukamu. Kau begitu tampak mengerikan." Jungkook menunjuk dengan dagunya kearah wajah yang penuh dengan babak belur pemuda dihadapannya.

Tak menghiraukan ocehan Jungkook. Pemuda itu hanya diam saja tak bergerak dari posisinya saat Jungkook sudah mulai berjalan kearah mobilnya,membuat Jungkook geram sendiri melihatnya.

"Aish, aku seperti mengjadapi seorang gadis yang datang bulan." Ujarnya lalu kembali menghampiri pemuda tadi. Menarik dengan paksa tangan teman satu sekolahnya itu dan segera mendorongnya masuk kedalam mobil yang terparkir di pinggir jalan tersebut.

Jungkook membawa sang pemuda yang di selamatkannya tadi ke klinik terdekat untuk mengobati lukanya terlebih dahulu, baru setelah itu ia mengajak pemuda tersebut mencari makan malam. Karena jujur, perut Jungkook sudah sangat lapar sejak dari tadi ia menyelamatkan seseorang dari peristiwa bunuh diri. Sudah seperti superhero saja, pikirnya.

"Siapa namamu?" tanya jungkook sambil mengunyah makanan.

"Jaehyun, Shin Jaehyun." Jawabnya dengan lirih.

Jungkook mengangguk, ia fokus dengan hidangan yang ada di meja mereka.

"Kita satu sekolah, tetapi kenapa aku tak pernah melihatmu." Tanya Jungkook dengan tatapan menyelidik.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang