25. The last moment

14.4K 1.7K 252
                                    

Halo, 2 chapter terakhir dari book ini. Dan ya 1 chapter terakhir setelah ini. Gak terasa ya ...

Setelah banyaknya airmata yang mungkin terkuras bagi sebagian orang saat membacanya heheheheh. 

Dan aku yang selalu berkaca-kaca saat mengetik story bawang ini -_- :(

Terimakasih atas support kalian disetiap chapternya. Makasih banyak-banyak anak cinci . 

chapter ini khusus buat kalian yang selalu sabar menunggu book ini untuk update.



Tidak disarankan membaca saat diwaktu sekolah atau kerja

Kuberikan dua orang yang sangat berperan penting dalam kisah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuberikan dua orang yang sangat berperan penting dalam kisah ini.
Biar semangat memberikan vote dan komen 💜

•••

Matahari sudah mulai tampak memudarkan cahayanya, bersiap untuk kembali ke peristirahatan. Langit biru yang tampak seperti warna lautan perlahan-lahan mulai berganti warna menjadi jingga. Siang yang terang akan berganti menjadi malam yang gelap namun penuh akan bintang.

Tapi apakah sebuah penyesalan dapat diubah kembali? Tanyakan pada sosok wanita yang sejak sejam lalu memandang kosong ke langit sore melalui balkon apartemennya. Isak tangisnya tak terdengar, hanya setetes airmata yang selalu jatuh tanpa ia minta, mengalir menganak sungai di kedua pipinya yang mulai terlihat tirus.

"Setidaknya, jangan beri aku sebuah harapan berlebih, jika kau tak ingin bersama denganku."

"Aku tak pernah memberimu harapan, jung. Kau yang datang padaku. Sungguh, aku tak pernah mengharapkanmu untuk kembali padaku."

Jungkook kehilangan kata. Terasa sulit untuk menelan air liurnya sendiri.

"Apa arti semua ini? Tidakkah ada arti perjuanganku selama ini? Kau bersikap seolah-olah kau akan kembali padaku. Kau bersikap seperti tak ingin kehilanganku. Setelah aku benar-benar ingin berjuang, kau dengan teganya mengatakan bahwa kau tak pernah mengharapkanku lagi?" Jungkook tertawa hambar. Tatapannya memancarkan luka dan kekecewaan.

"Lalu, untuk apa aku hidup jika begini, eunbi-ya? Katakan padaku, untuk apa aku hidup? Hanya untuk merasa bersalah karena pengorbanan dari seorang sahabat? Demi hidupku yang ia fikir akan kembali bahagia seperti dulu, seseorang rela berkorban untukku—"

"Jung-kook, hentikan!" ucapnya lirih, eunbi memotong perkataan jungkook, ia tak tahan jika harus mendengar perkataan jungkook lebih jauh lagi.

Jungkook diam, memandang terluka wanita yang duduk di hadapannya sambil menundukkan kepala.

"Tak bisakah kau pergi saja,hm?Pergi sejauh mungkin dariku." suara Eunbi terdengar seperti memohon, sekuat tenaga ia menahan airmata yang kapan saja siap mengalir dari mata indahnya. Ia tak mau Jungkook melihat dirinya yang sebenarnya juga sangat rapuh, sama seperti Jungkook.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang