26. Love and tears (Ending)

18.1K 1.7K 471
                                    

Akhirnya sampai juga di episode terakhir. Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau alur cerita yang tidak sesuai dengan readers. Maaf juga jika readers tak mendapat feel dalam cerita ini. Aku bakal menulis lebih baik lagi untuk kedepannya. Terimakasih atas dukungan selama ini 💜
Aku sayang kalian.

Happy reading.

 

Putar multimedia sebelum membaca...

*****

before accident..

"Jae, tadi malam aku memimpikan anak-anakku." ucap Jungkook pada
Jaehyun yang menjadi lawan bicaranya sembari menikmati secangkir teh hangat di pagi hari setelah sarapan. Jungkook tengah menunggu Junki yang sedang bersip-siap untuk kegiatan camping mereka.

"Kau baik-baik saja,Jung? Kau tidak ingin menanyakan kabar mereka?"
Jaehyun bertanya pada Jungkook yang memandang lurus kedepan, kearah taman belakang rumahnya.

"Aku? Aku baik-baik saja. Dan aku yakin mereka juga baik-baik saja." Jungkook mengulas senyum dengan tatapan menyendu.

"Walau aku tak bisa melihat, aku tahu bahwa kau sedang tak baik-baik saja. Kau merindukan mereka, jangan mencoba untuk membohongi dirimu sendiri."

Jungkook menghela nafas. "Jungeun, aku sangat merindukannya. Aku melihatnya menangis di mimpiku. Bayi kecilku kedinginan, tapi tak ingin kupeluk." Jungkook mengingat bagaimana mimpinya tadi malam. Beberapa hari ini ia selalu bermimpi tentang sang bayi. Serindu itu K
Jungkook pada si bungsu hingga memimpikannya.

"Kemungkinan Jungeun juga tengah merindukanmu,Jung, cobalah sesekali menghubungi Eunbi." Saran Jaehyun yang mendapat gelengan kepala dari Jungkook.

"Aku tak ingin melanggar janjiku pada Eunbi." ujar Jungkook lirih.

Hampir sebulan semenjak pulang dari Belanda dan berjanji untuk tidak menghubungi Eunbi, Jungkook benar-benar melakukannya. Janji yang ia buat dengan Eunbi ditepati olehnya. Jungkook berfikir jika Eunbi dan anak-anaknya akan selalu bahagia tanpa dirinya sekalipun. Jungkook berusaha untuk tidak mencari tahu kabar mereka. Jika Jungkook rindu, ia hanya akan menonton semua rekaman video kebersamaannya dengan Jungeun yang ia rekam selama berada di Belanda. Secara diam-diam Jungkook juga sering merekam Eunbi dan putra sulungnya. Semua hasil rekaman itu selalu Jungkook putar setiap malamnya. Sesekali matanya sembab karena tanpa sadar ia menangis saat ia merasa teramat sangat rindu pada sosok-sosok berharga dihidupnya.

"Ayah, kita berangkat sekarang?" Junki yang sudah muncul dengan ransel di punggungnya. Berisi perlengkapan selama camping.

"Jika kau sudah siap, mari kita berangkat sekarang." ucap Jungkook.

"Hey, kenapa paman tak boleh ikut?" Jaehyun memberikan protesan pada Junki karena kali ini tak mengikut sertakan dirinya dalam liburan akhir minggu mereka.

"Paman dirumah saja, hari ini aku ingin berdua saja dengan ayah."

"Baiklah, baiklah anak ayah Jungkook." cicit Jaehyun.

"Junki akan merindukan paman Jaehyun." Anak itu dengan tiba-tiba memeluk tubuh Jaehyun yang tengah duduk di bangku teras itu dengan pandangan lurus kedepan.

"Yak! Kenapa tiba-tiba memelukku,eoh? Seperti ingin kemana saja." kaget Jaehyun yang merasa tubuhnya menerima beban.

"Hanya ingin saja. Kan selama 2 hari kita tak akan bertemu paman. Aku takut kau akan merindukanku." ucap Junki sambil terkekeh walau Jaehyun tak bisa melihatnya.

BEAUTIFUL GIFT IN DECEMBER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang