[Jangan lupa tinggalkan jejak ya, teman-teman. Vote n comment. Aku tahu kalau kalian juga tahu caranya menghargai.]
Jumad, 21 Juni 2019
"Eh Yun, lo nanti berangkatnya tanggal berapa?"
Minhee melotot tajam pada sosok Dongpyo yang baru saja mendorong tubuhnya ketika mereka memasuki area Akuaponik milik fakultas atau yang lebih dikenal sebagai Laboratorium Lapangan Budidaya Perairan. Lelaki mungil itu baru saja melewatinya setelah mendorongnya tanpa alasan yang jelas lalu menghampiri sosok Kim Dongyun yang sedang sibuk memainkan jaring ke dalam salah satu bak fiber besar yang berisi ikan nila.
"Dua sembilan, ada kakak gue di sana, jadi dia nyuruh gue perginya cepetan," Dongyun baru menjawab pertanyaan itu ketika Minhee juga sudah ada di sekitar bak fiber itu, memperhatikan ikan-ikan nila di dalam sana yang sibuk bersembunyi ketika Dongyun memasukan jaring ke dalam air, "lo tanggal berapa?"
"Gue, Mini sama Eunsang tiga puluh. Istirahat semalam, tanggal satu langsung ke lokasi, tanggal dua mulai kerjanya," Dongpyo menjawab seadanya saja, tapi dengan tangan yang sibuk mengambil kerikil dari media tanam yang ada di atas bak fiber. Anak itu rupanya tengah memancing amarah si kepala lab jika sampai ketahuan.
Dongyun belum bicara lagi, ia masih sibuk menggoda ikan-ikan di dalam bak itu hingga salah satu ikan masuk ke jaringnya lalu ia angkat tinggi-tinggi, membuat semua yang ada di area itu menatap heboh ke arahnya.
"Dongyun bangsat, jangan mainin tuh ikan!"
"Heh, balikin! Stres nanti dia, kalo memijah emang lo mau ngurus!"
"Termasuk properti lab, mahal itu!"
"Gue curiga kalo ikan yang kata bu Ade ada yang hilang itu dicuri sama lo pas jaga malam waktu praktikum Hatchery."
"Balikin, bangsat!"
Minhee mengumpat, lalu mengulurkan tangannya dan memaksa Dongyun untuk mengembalikan ikan yang tengah menggelepar di dalam jaring itu ke dalam air. Bisa bahaya jika ikan itu akhirnya mati nanti. Mereka seangkatan yang akan kena.
Sebenarnya, bukan masalah biaya ganti ikan itu. Tapi lebih kepada ceramah panjang yang sudah menanti ketika ada satu saja ikan yang mati atau alat lab yang rusak. Lebih lelah batin itu. Sungguh! Minhee tidak sanggup. Lebih berat dari rindu soalnya.
"Santai ah, ikannya juga belum mati," Dongyun malah terkekeh dengan santai setelah mengembalikan si ikan nila kembali ke dalam air.
Yang sukses membuatnya mendapat jitakan dari Dongpyo, "lo kira dia lele, yang udah lo putusin kepalanya juga ekornya masih gerak?!"
Dongyun meringis kecil, tapi kembali terkekeh kemudian, "gak apa-apa elah, Pyo. Kalo mati juga, gampanglah urusan ganti menggantinya."
"Iya anjir, urusan ganti menggantinya gampang. Tapi ceramahannya ibu dekan kesayangan lo itu yang bikin jiwa semua orang pada terguncang," sahut Minhee sewot sambil mengambil kerikil dari media tanam dan melempar Dongyun begitu saja.
Dongyun meringis lebar, lalu dengan santai mengatakan sesuatu yang membuat Minhee maju dan menaboknya.
"Gak apa-apa, Min. Ntar lo sama gue cabutin kangkung sama seladanya. Siapa tahu aja dapat kuliah gratis dua jam!"
"Sialan Dongyun, otak lo ketinggalan di mana, sih?!"
"Yang bener dibawa kak Changwok ke lapangan bola," sahut Dongpyo dari dekat mereka, sukses membuat Dongyun menatap tajam ke arahnya, "cih, baru ditinggal main bola aja otaknya udah koslet, gimana kalo ditinggal nikah?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] PRAKTEK KERJA LAPANGAN || HwangMini
FanfictionCampus' Diary "Jun, kak Yunseong kapan jadi pacar gue?" "Kapan-kapan kalo lo mimpi." "Ih, kok lo jahat, sih, sama gue? Bodoh ah, gue pundung." "He, pundung ya pundung aja. Laporan noh dikelarin buru!" "Ogah. Nunggu kak Yunseong nembak gue dulu!" "HE...