[Budayakan Vote Sebelum Membaca]
05 Januari 2017.
Seorang peneliti asal Korea Selatan berhasil menemukan sebuah virus yang berada pada air liur kucing gurun (African Wildcat) yang tersebar di Afrika Utara. Virus tersebut diberi nama virus 'X'.
20 Maret 2017.
Himpunan peneliti Asia-Eropa melakukan riset pada virus X untuk mengetahui virulensi dan penyakit yang ditimbulkan oleh virus X.
17 Desember 2017.
Hasil riset menyatakan bahwa virulensi pada virus X memiliki tingkat derajat patogen yang sangat luas dan dapat menyebabkan wabah mematikan dalam kurun waktu singkat.
10 Maret 2019.
Terkuak fakta mengenai virus X yang cukup membuat dunia riset mikrobiologi gempar. Ternyata virus X dapat menginfeksi manusia melalui transfusi langsung agen ke dalam tubuh manusia dan air liur yang masuk melalui luka terbuka pada kulit ataupun gigitan langsung (mengenai kulit tanpa adanya sekat; pakaian, dan lain-lain).
20 Maret 2019.
Berita mengenai wabah mematikan yang disebabkan oleh virus X menyebar luas ke seluruh penjuru dunia.
21 Maret s/d 21 April 2019.
Terjadi perburuan dan pembantaian besar-besaran terhadap spesies kucing gurun (African Wildcat).
10 Mei 2019.
Lembaga riset mikrobiologi di Jeju melakukan pengembangbiakan virus X dari sampel pertama yang berhasil disimpan untuk kepentingan penelitian dan pembuatan vaksin/antivirus.
22 September 2019.
Seorang peneliti di lembaga riset mikrobiologi yang berada di Jeju terinfeksi virus X dan diisolasi secara cepat, karena berbagai hal yang cukup mengejutkan. Fakta lain terkuak, bahwa manusia yang terinfeksi virus X tidak mengalami kematian seperti yang terjadi pada spesies kucing gurun (African Wildcat). Namun, manusia yang terinfeksi virus X akan mengalami mutasi genetik yang terjadi dalam waktu hitungan menit. Mutasi genetik yang disebabkan oleh virus X akan merubah manusia menjadi mayat hidup atau zombie.
01 Oktober 2019.
Terjadi demo besar-besaran di Korea Selatan. Masyarakat meminta pihak terkait untuk segera menghentikan riset terhadap virus X.
04 Oktober 2019.
Riset dan pengembangbiakan virus X dihentikan sementara.
30 Desember 2019.
Penelitian dan pengembangbiakan virus X diaktifkan kembali. Hal ini dikarenakan untuk kepentingan pembuatan vaksin/antivirus.
20 September 2020.
Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menyebarkan rumor negatif terhadap riset virus X yang diaktifkan lagi. Menyebabkan masyarakat pulau Jeju secara khusus menolak dan melakukan demo besar-besaran lagi. Namun, pihak lembaga riset mikrobiologi tidak menghiraukan hal tersebut.
13 Oktober 2020.
Lembaga riset mikrobiologi di Jeju berhasil membuat vaksin/antivirus untuk virus X.
To be continued...
"Jangan menganggap kesalahan kecil sebagai hal yang sepele. Ketahuilah hamparan gurun pasir nan luas itu terbentuk dari butiran-butiran pasir yang jumlahnya tiada kira."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tour] TEROR in Jeju [END]✔
Mystery / Thriller"Today we fight!!" Mahasiswa semester lima departemen biological science di Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) melakukan study tour ke lembaga riset science yang berada di pulau Jeju selama seminggu. Namun, saat rombongan m...