Budayakan Vote Sebelum Membaca.
Happy reading, (^_^)
*****Jeju, 16 Oktober 2020.
Aku tahu semua ini adalah nyata. Bukan hanya mimpi buruk semata. Tapi, bisakah kami keluar dari tempat mengerikan ini?
Batin Taehyung terus bergumam miris, bersamaan dengan sepasang bola mata bernoktah tajam dalam takhta almond yang menawan, memandangi wajah teman-temannya satu per satu. Mereka masih tertidur pulas.
Semburat mentari yang menyelinap masuk melalui lubang ventilasi udara, sedikit berhasil mengurangi gelap dan suasana mencekam di ruangan lembap itu. Namun, belum tentu pada ruangan lainnya.
Bola mata sehitam obsidian itu lantas bergulir ke arah arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul sembilan pagi. Baiklah! Sudah seharusnya mereka keluar dari tempat lembap beraroma tidak sedap ini. Begitulah hal yang pertama kali terlintas di pikiran Taehyung.
Diliriknya sekilas wajah manis Sohyun yang masih tertidur pulas, bersandar pada bahu lebarnya. Setengah ragu tangannya terangkat bebas, mengelus puncak kepala gadis tersebut.
"Sohyun-ah. Bangunlah," katanya pelan.
Kening Sohyun mengernyit dengan kedua mata berbingkai monolid yang perlahan terbuka sempurna. Ia menguap sembari mengerjap sesaat sebelum sepasang bola bersorot hangat miliknya bergulir menatap wajah Taehyung.
Refleks, gadis itu segera menjauhkan diri dari pemuda bermarga Kim tersebut, yang kemudian terkekeh kecil karena, melihat tingkah lucunya Sohyun.
"Mengapa kau terlihat sangat kaget? Kau bahkan mendengkur sepanjang malam dan nyaris membuatku tidak bisa tidur," celetuk Taehyung dengan tatapan mengejek, membuat Sohyun hampir saja menjitak kepala pemuda itu sebelum ia menyadari jika ada yang kurang pada suasana pagi ini.
"Chen!!! Dimana dia?!" pekiknya seketika.
Taehyung yang baru menyadari hal tersebut sontak menepuk jidatnya sendiri. Kemudian, dengan cepat tubuhnya bergerak membangunkan semua orang di toilet tersebut. "Chen tidak ada," ujarnya panik.
"Kau bercanda?! Semalam dia tidur di---" ucapan Suga terhenti saat kedua manik matanya tidak menemukan presensi 'si ketua kelompok itu'. Ia melongo tak percaya.
Helaan napas kasar berhambur keluar, bersamaan dengan umpatan sarkas yang terlontar dari mulutnya Jaehyun. "Aku sudah menduganya. Pemuda itu sangat egois!" Jemarinya memijat pelipisnya. Ia sangat pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tour] TEROR in Jeju [END]✔
Mystery / Thriller"Today we fight!!" Mahasiswa semester lima departemen biological science di Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) melakukan study tour ke lembaga riset science yang berada di pulau Jeju selama seminggu. Namun, saat rombongan m...