[Budayakan Vote Sebelum Membaca. Terima Kasih]
Suara derap langkah memecah kesunyian lorong yang temaram. Hyunsik terlihat berlari menuju gudang penyimpanan senjata dan bergegas mencari sebuah benda yang dimaksud oleh Joong-ki. Bom M-96 merupakan bom rakitan dalam project gabungan antara militer angkatan darat Daejeon dengan Jeju.
Kedua manik netranya menelisik ruangan yang dipenuhi oleh deretan lemari pada kedua sisi ruangnya. Ia terus berjalan sambil fokus melihat ke kanan dan ke kiri, hingga langkah Hyunsik berhenti tepat di depan sebuah lemari penyimpanan yang berada di sisi kanan ruangan.
Dari balik kaca lemari penyimpanan, Hyunsik dapat melihat dengan jelas sebuah benda berbentuk tabung berukuran besar. Ia lantas membuka lemari tersebut dan segera mengangkat bom yang ternyata jauh lebih berat dari perkiraannya.
Hyunsik bersusah payah mengangkat bom M-96 di tangannya. Tubuhnya yang sangat lelah dan bom yang ia pegang sangat berat, membuatnya berulang kali terjatuh keras ke lantai. Pria Park itu kemudian mencoba menyeret bom menuju pintu masuk gudang. Kedua tungkainya pun berhenti tepat di depan sebuah lemari penyimpanan pertama.
Hyunsik pun menekuk kedua lututnya ke lantai, kemudian bergegas menekan tombol berwarna hijau yang menghubungkan bom dengan remote control. Ia lantas segera beranjak keluar dari gudang dan berlari menuju tempat Yesung dan lainnya berada.
"Mayor Hyunsik! Dimana Jenderal?" tanya Yesung penasaran dan segera berlari kecil menghampiri rekannya.
Hyunsik hanya mematung dalam kebisuan. Kedua manik matanya pun bergulir menatap Yesung yang berdiri di hadapannya dengan raut wajah tegang. Sesaat kemudian, tatapan Hyunsik mengembun ketika para mahasiswa mengerubunginya dan menanyakan hal yang serupa dengan Yesung.
"Jenderal....." Suara Hyunsik bergetar. Pun kedua bahu ringkihnya naik-turun bersamaan dengan tangis yang perlahan pecah. "Beliau tidak bisa kembali ke Seoul bersama kita," lanjutnya, membuat Yesung dan lainnya menunduk pilu.
Semuanya lantas memeluk tubuh Hyunsik, berusaha saling menguatkan satu sama lain. Di tengah rasa takut yang beberapa kali sempat menguasai diri, hanya dukungan antara sesama lah yang sangat dibutuhkan untuk melawan segala pikiran buruk dan mengobarkan kembali api semangat dalam diri mereka.
Kedua tangan Hyunsik bergerak cepat mengesat cairan bening yang membanjiri kedua pipi, kemudian ia menarik napas dalam guna menenangkan guncangan yang sempat melanda pikiran. "Kita harus bergegas pergi ke rooftop. Di sana ada beberapa helikopter yang sedang terparkir. Kita dapat menggunakan helikopter tersebut untuk kembali ke Seoul." Hyunsik pun beralih menatap Eunwoo. "Apakah kau bisa menerbangkan helikopter?" tanyanya yang dibalas sebuah anggukan dari pria berkulit putih tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tour] TEROR in Jeju [END]✔
Mystery / Thriller"Today we fight!!" Mahasiswa semester lima departemen biological science di Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) melakukan study tour ke lembaga riset science yang berada di pulau Jeju selama seminggu. Namun, saat rombongan m...