Semesta selalu punya cara untuk menghadiahkan kebahagiaan, meskipun hujan luka dan kesedihan terlebih dahulu harus mengguyur sekujur tubuh ringkihmu.
Hari ini langit terlihat sangat cerah. Bermandikan gumpalan permen kapas putih yang bergerak pelan lantaran hembusan angin. Tak lupa pula suara klakson mobil yang meramaikan jalan terdengar memekakkan rungu. Padahal jarum jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, tapi gas buangan bahan bakar berbagai kendaraan telah mencemari udara segar pagi ini.
Seoul yang padat. Setidaknya, suasana hiruk pikuk ibu kota negeri ginseng ini lebih baik dibandingkan dengan terjebak dalam suasana mencekam di pulau Jeju.
Setelah para mahasiswa dan regu penyelamat tiba di Seoul, pihak pemerintah Korea Selatan menutup total akses menuju pulau Jeju guna melakukan tindakan pemusnahan wabah zombie yang telah berhasil meluluh lantakkan 'pulau Hawainya Korea' tersebut.
Pemerintah pusat mengerahkan pihak militer dari angkatan darat dan udara dalam misi penting ini selama seminggu. Pengeboman dan perburuan zombie berskala besar gencar dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus-X yang begitu ditakuti oleh rakyat Republik Korea bahkan dunia. Alhasil dalam kurun waktu seminggu, pihak militer berhasil memusnahkan para zombie yang sempat menguasai pulau Jeju.
Ya, Jeju kembali menata kehidupannya lagi. Begitu pun dengan para korban yang berhasil selamat dari teror para zombie.
Setelah melewati masa karantina selama dua minggu di sebuah desa terpencil yang berada di Daegu, Hyunsik dan Seo Joon beserta regu penyelamat militer Daegu mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Republik Korea. Sedangkan, para mahasiswa kembali menjalani kehidupan dengan segudang kesibukan di kampus dan rutinitas lainnya. Namun tidak dengan Taehyung. Pemuda Kim tersebut segera diterbangkan ke London untuk menjalani serangkaian tahap pengobatan dan pemulihan.
Tubuh Taehyung mengalami lumpuh total setelah melakukan tahap penginjeksian vaksin virus-X. Sontak saja Tuan Kim Jun-pyo merasa tidak terima atas nasib buruk yang menimpa putra semata wayangnya. Orang terkaya nomor tiga di Korea Selatan itu segera mengajukan keberatan kepada pemerintah pusat atas project pengembangbiakan virus X yang dapat dijangkau oleh publik, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Atas perintah dari Presiden, pihak Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam project pengembangbiakan virus-X agar melakukan pembatasan publik. Pengembangbiakan virus-X hanya diperizinkan untuk pembuatan vaksin dan tidak diperkenankan digunakan sebagai media praktik dan pembelajaran. Pihak pemerintah juga memutuskan bahwa segala project yang berkaitan dengan virus-X dipindahkan ke Seoul, serta project hanya bisa dilakukan oleh para ilmuwan yang telah melewati serangkaian test yang ketat dari pemerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tour] TEROR in Jeju [END]✔
Mystery / Thriller"Today we fight!!" Mahasiswa semester lima departemen biological science di Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) melakukan study tour ke lembaga riset science yang berada di pulau Jeju selama seminggu. Namun, saat rombongan m...