Sea of Zombies

547 94 41
                                    

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

[Budayakan Vote Sebelum Membaca]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, (^_^)
*****

Keringat dingin bercucuran membanjiri permukaan kulit yang terasa lengket lantaran kesekian kalinya bergulat dengan degup jantung yang bermaraton ria. Denting waktu yang berputar malas seolah melemparkan mereka ke jurang keputusasaan, bahkan akal kusut mereka tak mengingat pasti sudah berapa lama beradu keberuntungan dengan para mayat hidup yang tengah menyoraki mereka dalam mulut berkubang darah.

Dada pun kian terasa sesak hingga rasanya ingin meledak, karena terlalu lama menghirup rakus udara segar berbau anyir. Kalau saja rongga dada mereka bisa bersuara, pastilah setiap liter udara yang masuk akan dilempar mentah-mentah. Malam yang mencekam semakin menggelap, walaupun sisa cahaya rembulan masih berbaik hati menemani perjalanan maut mereka. Menyorot sekarat sebuah mobil truck milik angkatan darat yang sedang membelah lautan zombie dengan cekatannya.

Di dalam arakan manusia berkulit pucat, suara decitan ban yang lukai badan jalan, atau mulut-mulut yang sibuk melantunkan erangan mengerikan, Taehyung meremas erat tangan dingin Sohyun hingga kulit seputih salju tersebut nyaris menyaingi pucatnya para mayat hidup. Pun atmosfer dalam mobil sangat menegangkan yang kentara sekali pada guratan wajah bernyawa tersebut.

Hentakan-demi-hentakan memekak rungu ketika moncong mobil bercumbu dengan dua hingga puluhan zombie yang berusaha menghalau jalan. Pun bunyi patahan yang selalu terdengar kala mobil mengalami guncangan bak suara tulang remuk, bersautan dengan suara erangan yang menciptakan sensasi debaran panik.

Tepat disaat sesosok zombie berhasil meraih tepi gerobak truck, suara tembakan seketika memecah kepanikan. Suzy yang sedari tadi menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Myungsoo lantaran takut, kini beralih mendongakkan kepala dengan manik madu yang menyorot hangat.

"Biar aku saja yang membawa sling bag-mu. Sepertinya benda itu telah membuatmu kesulitan saat berlari tadi."

Suzy pun melepas sling bag-nya dan memberikannya kepada Myungsoo. Tidak masalah baginya memercayai sling bag tersebut kepada Myungsoo. Toh, bukankah Myungsoo juga mengetahui perihal dua buah tabung berukuran kecil yang selama ini berusaha disembunyikannya dari para regu penyelamat dan warga sipil, bahkan adiknya sendiri? Suzy begitu memercayai Myungsoo; kekasihnya.

"Noona, kau tampak kelelahan. Beristirahatlah," ujar Sehun yang berhasil membuyarkan tatapan candu Suzy yang sekarat saat menelanjangi pahatan wajah Myungsoo.

"Ne," imbuh Suzy yang spontan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan bergegas menjauhkan diri dari Myungsoo. Sedangkan, Myungsoo malah bersikap santai seolah tak peduli dengan tatapan tajam yang selalu dilayangkan Sehun kepadanya.

[Tour] TEROR in Jeju [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang